Jangan Anggap Remeh, Pakaian Memiliki Dampak Psikologis

30 September 2023 12:30

GenPI.co - Jauh dari kesan remeh, pakaian bisa mempunyai dampak psikologis yang sangat besar.

Sering kali dari pakaian kita dapat membentuk kesan pertama kita terhadap seseorang, termasuk jenis kelamin, pekerjaan, dan kebangsaannya (Flugel, 1930).

Pakaian tidak hanya dapat mewakili siapa seseorang, namun khususnya di kalangan imigran, pakaian dapat bersifat “aspiratif”, yaitu ingin menjadi siapa, dan dapat mewakili rasa memiliki dan akulturasi (Safdar dkk, 2020).

BACA JUGA:  Menteri Teten Tolak Keras Perdagangan Pakaian Bekas Impor

Dilansir Psychology Today, pakaian sebagai perantara antara tubuh dan dunia, berbicara tentang apa yang ingin disampaikan oleh pemakainya, termasuk fantasi seseorang.

Mengenakan kostum, misalnya, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa, memungkinkan pemakainya untuk menuruti fantasi tersebut, termasuk fantasi yang memikat atau bahkan fantasi yang terlalu agresif.

BACA JUGA:  Tips Mencegah Ketiak Hitam, Hindari Pemakaian Deodoran Jangka Lama

Orang dapat menggunakan pakaian untuk menilai orang lain, termasuk menilai kompetensi dan kredibilitas seseorang.

Pakaian dapat memberikan koneksi dengan orang lain karena dapat mengingatkan kita akan momen penting dalam hidup kita dan bahkan menandakan keterikatan dengan orang yang kita cintai dan kehilangan.

BACA JUGA:  4 Ide Gaya Pakaian Ramadan dan Lebaran Ala UNIQLO, Cocok untuk Keluarga!

Pakaian juga bisa melambangkan aspek identitas. Hak-hak dan tanggung jawab tertentu menyertai mereka yang mengenakan seragam, mulai dari pengantar barang hingga mereka yang berada di militer atau polisi.

Elemen pakaian tertentu, seperti jubah hakim atau jas putih dokter dapat menimbulkan serangkaian ekspektasi terhadap perilaku dalam mereka yang mengenakan pakaian ini atau sebaliknya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co