NCW Beber Kejanggalan dari Investor Proyek Rempang Eco City

02 Oktober 2023 19:40

GenPI.co - Nasional Corruption Watch (NCW) membeberkan kejanggalan terkait investor proyek Rempang Eco City.

Hal tersebut diungkapkan secara langsung oleh Ketua Umum NCW, Hanifa Sutrisna dalam konferensi pers-nya di Kantor DPP NCW, Senin (2/10).

Hanifa Sutrisna menemukan kejanggalan terkait rekam jejak investor Rempang Eco City, Xinyi Glass Holding Limited dalam komitmen investasi di Gresik dan Bangka Selatan.

BACA JUGA:  Terkait Proyek Rempang Eco City, NCW Beri Pesan Penting ke Jokowi

“Dari data yang NCW temukan, sebelum Pulau Rempang, ternyata Xinyi Glass pernah membuat MoU yang sama dengan Kawasan Industri Sadai tahun 2020 di Bangka dengan janji akan menyiapkan 6-7 miliar US Dollar,” jelasnya dari rilis yang diterima GenPI.co, Senin (2/10).

Investasi Xinyi di Belitung Belitung kala itu digadang untuk menggarap pengolahan mineral tambang pasir kuarsa.

BACA JUGA:  Polda Kepri Pastikan Tidak Ada Anggota Polri Intimidasi Warga di Pulau Rempang

Rencana investasi ini disampaikan General Manager (GM) International Business Development Xinyi Group, Cheng Gang kepada Pj Gubernur Provinsi Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin di Pangkalpinang pada November 2022.

“Namun, begitu akan dilanjutkan untuk proses MoA (Memorandum of Agreement), Xinyi Glass seperti raib dan hilang tanpa kabar berita,” terang Hanifa.

BACA JUGA:  Pengamat Intelijen Dukung Bahlil Teruskan Proyek Rempang Eco City

Kemudian, Hanifa turut menyinggung komitmen investasi Xinyi Glass bernilai 700 juta US Dollar di Gresik, Jawa Timur pada tahun 2022.

Ketika itu Xinyi masuk dengan menggaet mitra lokal PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) untuk membeli lahan yang digunakan untuk pembangunan pabrik kaca.

“Berdasarkan Perjanjian tersebut, BKMS telah setuju untuk menjual lahan dan Xinyi telah setuju untuk membeli lahan yang luas dalam rangka pembangunan pabrik produksi Kaca Xinyi di Kawasan Ekonomi Khusus JIIPE (KEK JIIPE),” bebernya.

Progres investasi di Gresik, jelas Hanifa, juga tidak jelas ujungnya. Hal ini diduga karena rendahnya kemampuan keuangan Xinyi.

Dugaan rendahnya kemampuan keuangan Xinyi Glass ini tercermin dalam laporan keuangan konsolidasi Xinyi Glass Holdings Limited Tahun 2022, yang diaudit EY Ernst & Young's.

“Hasil laporan keuangan E&Y ini membantah jika disebut Xinyi Group perusahaan berkelas dunia dengan jangkauan pasar global yang dominan. Faktanya, 68 persen penjualan Xinyi Glass di pasar lokal China, bukan dunia,” ungkap Hanifa.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co