GenPI.co - Penyandang disabilitas bisa menjadi sasaran serangan siber. Hal ini kemungkinkan besar disebabkan oleh beberapa faktor.
Pertama, penyandang disabilitas lebih cenderung menggunakan teknologi pendukung, sehingga rentan terhadap serangan.
Kedua, penyandang disabilitas kurang menyadari ancaman keamanan siber atau mengambil langkah untuk melindungi diri sendiri.
Ketiga, penyandang disabilitas lebih mungkin menjadi sasaran serangan phishing, yang dapat disesuaikan untuk mengeksploitasi kebutuhan atau kerentanan spesifik mereka.
Dilansir Times of India, individu yang melakukan penipuan sering kali menyamar sebagai perwakilan resmi untuk menipu penyandang disabilitas.
Penipu ini akan menelepon atau mengirim email kepada korban dan meminta informasi pribadi.
Penipu sering kali menawarkan peluang yang menjanjikan seperti kesempatan bekerja dari rumah dan mendapatkan penghasilan tambahan.
Yang perlu diketahui adalah sebelum berhubungan dengan orang atau bisnis yang tidak dikenal secara online atau melalui telepon, pastikan tidak ada informasi rahasia yang dibagikan tanpa mengonfirmasi siapa pihak yang menerima komunikasi apa pun.
Janagan mengunduh aplikasi apa pun yang diterima melalui obrolan, email, dan media sosial.
Jika kamu yakin telah menjadi korban serangan dunia maya, kamu harus melaporkannya kepada pihak yang berwenang. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News