GenPI.co - Terowongan ganda Tol Cisumdawu mengalami retak akibat gempa bumi yang terjadi sebanyak 3 kali di Kabupaten Sumedang Jawa Barat pada pergantian Tahun Baru 2024, Minggu (31/12) malam.
Tak cuma itu, gempa di Sumedang ini juga membuat dinding RSUD Sumedang retak sehingga seluruh pasien harus dievakuasi.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan terjadi kerusakan ringan hingga sedang di beberapa rumah dan sekolah khususnya di daerah Babakan Hurip, Sumedang.
"Gempa bumi yang M 4.8 (ketiga) menyebabkan adanya sedikit keretakan di dinding Terowongan Kembar Tol Cisumdawu. Pihak pengelola melakukan asesmen dan tindakan lainnya yang dianggap perlu. Namun atas keretakan itu, dipastikan sementara tidak mengganggu lalu lintas dan kondisi masih aman terkendali," kata dia, Senin (1/1).
Abdul menjelaskan BPBD Sumedang melakukan kaji cepat situasi dan mendata dampak kerusakan akibat gempa bumi ini.
Selain itu, gempa bumi ini juga menyebabkan RSUD Sumedang Selatan rusak ringan di bagian langit-langit dan retak pada dinding.
Pemkab Sumedang telah mengevakuasi seluruh pasien dan petugas dari gedung sebagai antisipasi sampai keadaan aman.
Berdasarkan hasil analisis Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif Cileunyi - Tanjungsari.
Simpulan ini berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG.
Badan Geologi menyebut sesar Cileunyi - Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri.
Adapun sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles dengan nilai laju geser berkisar antara 0,19 - 0,48 mm/tahun.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 3 kali gempa terjadi di Sumedang.
Pertama, gempa berkekuatan 4.1 magnitudo pada pukul 14.35 WIB, 3.4 magnitudo pada pukul 15.38 WIB, dan 4,8 magnitudo pada pukul 20.34 WIB.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News