Dampak Gempa di Sumedang, 248 Rumah Rusak dan 456 Warga Ngungsi

02 Januari 2024 10:40

GenPI.co - Sebanyak 248 rumah rusak dan 456 warga harus mengungsi akibat gempa di Sumedang, Jawa Barat, selama 2 hari terakhir.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengungkapkan berdasarkan data, ada 138 rumah rusak ringan, 110 rumah rusak berat, dan 456 warga mengungsi.

Selain itu, gempa dangkal ini membuat 11 orang mengalami luka ringan, 2 orang di antaranya dirawat di RSUD Sumedang dan RS Santosa Bandung.

BACA JUGA:  Gempa di Sumedang Bikin 13 Perjalanan Kereta Api Sempat Dihentikan

"Menurut laporan ada 138 rumah rusak ringan, 110 rusak berat, dan 456 pengungsi. Korban jiwa tidak ada, hanya luka ringan 11 orang dan dua orang di antaranya dirawat di RSUD Sumedang dan Santosa Bandung, sisanya sudah pulang ke rumah masing-masing," kata dia, Selasa (2/1).

Bey menjelaskan gempa bumi yang mengguncang Sumedang terjadi 5 kali, yakni pada 31 Desember 2023 dan 1 Januari 2024 dini hari.

BACA JUGA:  Terowongan Tol Cisumdawu Dikabarkan Retak Akibat Gempa di Sumedang, Menteri PUPR Pastikan Aman Dilalui Kendaraan

Namun demikian, puncak gempa terjadi dengan magnitudo 4,8 pada 31 Desember 2023 pukul 20.30 WIB.

"Sebetulnya kemarin terjadi 5 kali gempa di Sumedang, namun setelah gempa yang ketiga kekuatannya semakin rendah yaitu sekitar 2 magnitudo, tentunya kita berharap tidak terjadi lagi gempa susulan," papar Bey.

BACA JUGA:  Gempa Bermagnitudo 4,5 Kembali Guncang Sumedang, Ini Kondisinya

Di sisi lain, akibat gempa ini sebanyak 108 pasien harus dievakuasi dan dirawat di halaman depan RSUD Sumedang dan 45 pasien di halaman belakang.

Meski demikian, para pasien ini tetap ditangani secara intensif oleh petugas.

"Saat meninjau ke RSUD Sumedang, saya lihat penanganannya sudah baik yang utama adalah keselamatan dan ketenangan pasien, jadi dipindahkan dulu ke tempat yang aman, memang masih ada pasien di dalam tapi itu berada di bangunan yang aman," ungkap Bey.

Bey juga memastikan warga yang mengungsi di sejumlah tenda darurat aman dan terpenuhi segala kebutuhan logistikanya.

"Kami akan terus memantau dan berharap masyarakat mematuhi petunjuk petugas di lapangan," kata Bey.

Berdasarkan hasil analisis Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif Cileunyi - Tanjungsari yang disimpulkan berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co