GenPI.co - Sejumlah gajah liar merusak area wisata dan fasilitas seperti bangunan rumah di Kabupaten Lampung Barat.
Kepala SKW III Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung Joko Susilo mengatakan timnya tengah melakukan penghadangan dan penghalauan kawanan gajah liar yang ada di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
"Yang dilakukan pagi ini pengusiran agar menjauh dari area wisata dan sebagian tim lagi melakukan penjagaan sekitar lokasi," kata dia, Sabtu (2/3).
Joko menjelaskan kawanan gajah liar ini masuk kawasan wisata di Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS).
Pihaknya bersama masyarakat setempat melakukan pemantauan terhadap kawanan gajah liar ini.
Sebenarnya, kawanan gajah liar ini sudah masuk kembali ke dalam hutan.
Akan tetapi, gajah liar ini kembali dan merusak bangunan yang ada di kawasan wisata BNS saat Subuh.
"Iya mas tadi pagi, kami sudah menerima laporan ini, ada 18 ekor gajah, yang melaporkan Resort Suoh BBTNBBS," papar dia.
Joko menyebut kawanan gajah liar itu sebagian besar sudah terpasang GPS Collar.
Sebagai informasi, Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BB-TNBBS) bersama BKSDA dan pihak lain memasang GPS Collar pada gajah liar di Lampung Barat.
Pemasangan GPS Collar ini untuk memantau posisi kawanan gajah liar ini.
Alat pelacak posisi ini berupa kalung yang dipasang pada salah satu gajah yang ada pada kelompok gajah liar.
"Pada 29 Maret 2023, telah terpasang GPS Collar pada kelompok gajah bernama kelompok Jambul yang berjumlah 6 ekor, yang sedang berada di Desa Suka Marga, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News