BMKG: Waspada Angin Kencang di Jawa Tengah Bagian Selatan

13 Maret 2024 08:40

GenPI.co - Masyarakat Jawa Tengah (Jateng) di bagian selatan diminta mewaspadai angin kencang yang berpotensi terjadi beberapa hari ke depan.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan angin kencang ini disebabkan bibit siklon tropis 91S.

Teguh menjelaskan bibit siklon tropis 91S ini berada di Samudra Hindia sebelah barat daya Banten yang bergerak ke arah tenggara atau selatan Pulau Jawa.

BACA JUGA:  BMKG Ungkap Penyebab Curah Hujan di Indonesia Meningkat

"Potensi terjadinya angin kencang ini turut dipicu oleh adanya bibit siklon tropis 91S di selatan Pulau Jawa," kata dia, Rabu (13/3).

Teguh mengingatkan selain angin kencang, masyarakat mesti waspada potensi hujan lebat.

BACA JUGA:  BMKG: Waspada Hujan Ringan di Sebagian Besar Ibu Kota Provinsi

"Selain angin kencang, masyarakat perlu waspada terhadap potensi terjadinya hujan lebat yang dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya bibit siklon tropis 91S tersebut," papar dia.

Berdasarkan pantauan Stasiun Tunggul Wulung Cilacap, kecepatan maksimal angin di Cilacap mencapai 18 knot, sementara di Pos Meteorologi Bandara Tunggul Wulung Cilacap sebesar 17 knot.

BACA JUGA:  BMKG: Hati-Hati Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jabar hingga DIY, Bisa Capai 4 Meter

Teguh membeberkan faktor lain berpotensi memicu terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang karena aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) pada fase 3 (Indian Ocean).

Kondisi ini berdampak pada peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.

Menurut dia, aktivitas monsun Asia berpengaruh terhadap peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator termasuk sekitar wilayah Jateng.

Tak ketinggalan, aktifnya gelombang atmosfer Rossby Ekuator di sebagian besar wilayah Indonesia termasuk di Jateng.

Begitu pula dengan daerah konvergensi dan belokan angin terpantau di sekitar Jateng.

Kondisi labilitas lokal kuat juga mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah.

"Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah Jateng pada 12-14 Maret," papar dia.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co