GenPI.co - Puluhan warga di Kabupaten Jember, Jawa Timur, diduga keracunan massal akibat makanan takjil pada Minggu (31/3) malam.
Akibatnya, mereka harus mendapatkan perawatan medis di unit gawat darurat (UGD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Mayang.
Kepala Puskesmas Mayang Hamid Dwi Supriyanto mengatakan jumlah korban keracunan yang mengeluhkan mual, muntah, dan diare lebih dari 50 orang.
"Keluhan mereka rata-rata sakit perut, mual, muntah, dan diare setelah 2 hingga 3 jam makan takjil yang dibagi-bagikan di jalan," kata dia, Senin (1/4).
Hamid menjelaskan jumlah kamar rawat inap yang terbatas di puskesman menyebabkan sebagian pasien harus dirawat di aula dengan beralaskan karpet dan tikar saja.
"Semua sudah ditangani oleh perawat di Puskesmas Mayang, sehingga sebagian korban yang dinyatakan kondisinya membaik diperbolehkan pulang ke rumahnya," papar dia.
Hamid membeberkan korban dapat teratasi oleh petugas medis di Puskesmas Mayang sehingga tidak perlu dirujuk ke rumah sakit.
"Alhamdulillah, semua sudah tertangani, namun ada yang masih dirawat di puskesmas dan ada yang sudah pulang, karena kondisinya membaik," ungkap dia.
Hamid menyebut korban keracunan makanan takjil ini merupakan warga dari 3 kecamatan, yakni Mayang, Kalisat, dan Pakusari,
Hal ini karena kebetulan mereka melintas di lokasi bagi-bagi takjil di Kecamatan Mayang.
"Untuk memastikan penyebab keracunan tersebut, petugas akan mengambil sampel makanan takjil dan diperiksa di laboratorium," imbuh dia.
Sementara itu, Kepala Desa Mayang Ely Febriyanto menjelaskan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil gratis di jalan.
"Makanan takjil yang dimasak sendiri itu dibagi-bagikan kepada warga sekitar dan warga yang melintas di jalan raya Desa Mayang, namun pada malam harinya banyak warga yang mengeluh sakit perut dan muntah-muntah," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News