GenPI.co - Sebanyak 241 fasilitas umum rusak terdampak gempa di Bawean yang terjadi pada Jumat (29/3) lalu.
Fasilitas umum ini meliputi masjid, musala, sekolah, kantor, rumah dinas, pondok pesantren, puskesmas, pasar dan tempat pemandian umum.
Koordinator Tim Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) Analis Kebijakan Ahli Muda BPBD Jatim Wahyu Trisnadi mengatakan fasum yang rusak itu tersebar di Kecamatan Sangkapura sebanyak 147 unit dan di Kecamatan Tambak 94 unit.
"Tim berasal dari gabungan Tim BPBD, relawan FPRB Jatim dan relawan SRPB Jatim ini melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksi masing-masing," kata dia, dikutip Selasa (2/4).
Wahyu menjelaskan pihaknya melakukan assessment terhadap bangunan fasilitas umum yang rusak akibat gempa di Bawean.
Hal ini baik di Kecamatan Sangkapura maupun di Kecamatan Tambak.
"Akibat kerusakan ini kegiatan belajar mengajar terganggu, kegiatan ibadah pun dilaksanakan di tempat terbuka," papar dia.
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto menjelaskan pihaknya segera melakukan koordinasi dan sinkronisasi terkait data kerusakan fasum ini dengan Tim Kabupaten Gresik
Langkah ini dimaksudkan supaya tidak ada duplikasi data kerusakan akibat gempa.
"Tetapi kami akan melakukan penghitungan kebutuhan dan menentukan prioritas penanganan terlebih dahulu, utamanya yang menggunakan anggaran APBD provinsi," papar dia.
Di sisi lain, pihaknya berterima kasih terkait upaya para sukarelawan menghibur dan mengurangi trauma anak-anak maupun orang tua akibat bencana gempa di Bawean ini.
"Hingga kini, masih banyak warga yang memilih tidur di luar rumah, akibat trauma dengan gempa yang masih terus terjadi," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News