GenPI.co - Pemerintah melakukan rekayasa lalu lintas setelah longsornya Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) pada Rabu (3/4).
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah sudah mengupayakan kelancaran arus di Tol Bocimi setelah longsor.
"Kejadian longsor di jalur Bocimi akan sangat mengganggu perjalanan mudik, tapi dari Korlantas Polri sudah berupaya bagaimana melakukan rekayasa lalu lintas, mudah-mudahan tidak mengganggu perjalanan mudik," kata Muhadjir, dikutip Jumat (5/4).
Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso menjelaskan rekayasa lalu lintas diterapkan setelah longsor di Tol Bocimi.
Slamet membeberkan kendaraan dari arah Jakarta menuju Sukabumi, akan dikeluarkan di exit Tol Cigombong kemudian intran di Parung Kuda lanjut menjuju arah Sukabumi.
Selain itu, kendaraan dari arah Sukabumi menuju Jakarta dikeluarkan dari exit tol Parung Kuda lalu masuk lagi ke Cigombong.
"Demikian seterusnya ini untuk pengamanan jalur di titik longsor dan untuk rehabilitasi dari BUJT yang ada," ungkap Slamet.
Slamet menambahkan Tol Bocimi longsor tersebut sempat menyebabkan sejumlah kendaraan terperosok, tapi tidak ada korban meninggal.
“Ada beberapa kendaraan yang terperosok, namun tidak ada korban meninggal dunia, hanya luka ringan," imbuh dia.
Sementara itu, Pemangku Kebijakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Kementerian PUPR Sonny S Wibowo menjelaskan perbaikan jalan Tol Bocimi longsor membutuhkan waktu 2-3 bulan karena rusak berat.
Sonny menyebut perbaikan Tol Bocimi ini tidak bisa terburu-buru untuk dipakai arus mudik dan balik Lebaran.
"Jadi kalau kami paksakan perbaikan untuk kegiatan mudik dan balik saya kira terlalu riskan jadi kemungkinan besar kalau pengalaman dari longsor yang sebelumnya itu mungkin bisa dua -tiga bulan baru bisa diselesaikan," jelas Sonny.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News