Isu Pelanggaran Kode Etik Mencuat Lagi, Ini Kata Menkes Terawan 

23 Oktober 2019 20:10

GenPI.co - Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto merespons kabar permasalahan dengan organisasi profesi terkait pelanggaran kode etik.

"Sudahlah, yang berkasus itu siapa. Biarkan saja. Saya kan tidak pernah tanggapi. Tidak perlu kan (menanggapi), belum waktunya, harus sesuai tata cara militer, saya waktu itu militer," tegas Menkes Terawan sebelum menghadiri syukuran di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta pada Rabu (23/10).

Sebelumnya, nama dr Terawan sempat mencuat berkat inovasi metode Cuci Otak yang dikatakan terbukti menyembuhkan banyak pasien stroke. Terapi itu merupakan salah satu metode Digital Subtraction Angiography (DSA) yang bertujuan mendiagnosis dan mengevaluasi pembuluh darah untuk mengetahui penyakit pasien dan menentukan pengobatan yang tepat.

BACA JUGA: Terapi Cuci Otak Dokter Terawan Mendunia, Nih Kisaran Biayanya

Dokter Terawan menggunakannya sebagai metode pengobatan stroke dengan memasukkan obat heparin dalam proses DSA yang dipercaya dapat menyembuhkan stroke.

Sekitar awal April 2018, muncul kabar bekas dokter kepresidenan itu diberhentikan sementara oleh Mahkamah Kode Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) karena dianggap melanggar kode etik profesi yaitu mengiklankan metode tersebut.

Saat itu, dr Terawan membantah hal tersebut dan mengatakan tidak pernah sekalipun mengiklankan metode itu.

BACA JUGA: Mengintip Kehebatan Cuci Otak Dokter Terawan Sembuhkan Stroke

Metode DSA itu sendiri sudah diuji dalam disertasi bekas Kepala RSPAD Gatot Subroto itu di Universitas Hasanuddin Makassar pada 2016, tapi beberapa pakar menilai metode tersebut masih butuh kajian ilmiah secara mendalam.

Menkes Terawan sendiri mengaku dia bersyukur telah dipilih oleh Presiden Joko Widodo untuk membantunya dalam Kabinet Indonesia Maju dan akan segera bertemu jajaran Kementerian Kesehatan untuk membahas permasalahan yang ada dan mencari solusinya.

"Rapat dulu untuk melihat apa permasalahannya dan apa yang bisa dicapai, apa yang harus kami lakukan. Harus rapat dulu," tutupnya.(*).
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co