4 Alasan Jumat Kliwon Dianggap Keramat

GenPI.co - Jumat Kliwon dipercaya banyak orang merupakan waktu yang sakral, berbagai cerita mistis turut membuat malam Jumat Kliwon dipercaya dapat mendatangkan sial bila beraktivitas di luar rumah. 

Hingga kini tidak ada penjelasan kapan cerita mistis tersebut tersebar, namun sudah banyak masyarakat yang cukup memercayainya, khususnya orang Jawa.

BACA JUGA: Hati-hati! Nih Tandanya Kalau Kamu Ada di Dekat Makhluk Gaib

Berikut GenPI.co akan merangkum beberapa mitos menarik mengenai Jumat kliwon yang dianggap sakral: 

1.Malam Penuh Magis

Sebagian besar masyarakat Jawa cukup takut dengan Jumat Kliwon. Pasalnya di beberapa daerah, masyarakat Jawa menghentikan seluruh aktivitasnya di malam hari bila bertepatan dengan Jumat Kliwon.

Konon, kekuatan supranatural pada Jumat Kliwon bisa dimanfaatkan untuk melakukan ritual pesugihan. Hal lain yang bisa dilakukan adalah memandikan keris yang dianggap memiliki kekuatan magis.

BACA JUGA: Hati-hati! Ini Jenis Santet Jahat yang Bikin Hidupmu Sengsara

2.Dedemit Berkeliaran

Dipercaya pada malam Jumat Kliwon seluruh hantu akan berkeliaran, maka dari itu pemangku adat sekitar desa yang percaya aura Jumat Kliwon akan melakukan ritual untuk mengusir makhluk halus agar tidak menganggu.

3.Dipercaya Arwah Leluhur Pulang ke Rumah

Orang tua atau leluhur yang telah meninggal dunia, dipercaya pada malam Jumat Kliwon akan berbalik pulang ke rumahnya saat di dunia. Maka dari itu membuat masyarakat Jawa memiliki kebiasaan untuk ‘penyambutan’. 

BACA JUGA: Hotel Horor: Tetangga Kamar 305, Tak Ingin Aku Terlelap

Konon, mereka memasang sandingan, atau semacam sesajen berupa makanan favorit almarhum selama hidup. Banyak ragam yang disajikan, namun yang paling sering disediakan ialah ikan bandeng dan juga secangkir kopi, sesajen tersebut diletakan di ruang tamu, layaknya menyambut tamu yang datang ke rumah, namun bedanya ini adalah upacara penghormatan terhadap arwah leluhur.

4.Meninggal di Malam Jumat Kliwon Baik

Tidak semua Jumat Kliwon dianggap sial, rupanya meninggal di malam yang sakral tersebut kerap dianggap hal yang baik. Tidak hanya di mata masyarakat Jawa, tapi juga umat Muslim.(GenPI.co)