Pesona Tari-tarian Khas Malang di FLKT 2018

28 September 2018 14:29

Festival Lawang Kota Tua (FLKT) 2018 menggelar episode perdananya di Calendar of Event Kementerian Pariwisata. Tidak tanggung-tanggung, atraksi budaya dan sajian kuliner langsung ditampilkan.

Perhelatan itu jadi kesempatan untuk memperkenalkan tari-tarian yang menjadi kekhasan kabupaten Malang. Salah satunya adalah Tari Bapang. Ada 15 grup yang ambil bagian dalam kegiatan ini. Pesertanya adalah pelajar dari tingkat dasar hingga atas.

Tari Bapang jadi kesenian khas Kabupaten Malang. Tarian ini pernah menyita perhatian  lantaran sukses memecahkan rekor MURI dan rekor  dunia, Desember 2017.

“Tari Bapang aset besar wilayah ini. Bapang itu spesialis tari topeng Kabupaten Malang. Ciri khasnya, Bapang memakai topeng dengan hidung panjang. Kalau topeng yang hidungnya biasa, itu Tari Grebeg Sabrang. Ada filosofi yang dimiliki tarian-tarian ini. Kesemuanya jadi gambaran watak keras tapi tetap jenaka,” ungkap Juri Lomba Tari FLKT 2018 Jumaira.

Tari Bapang adalah bagian dari pagelaran Wayang Topeng. Karakternya lalu diperkuat dengan tradisi khas wilayah Malang. Penguatan ini harus dilakukan. Sebab, varian Wayang Topeng ada banyak. Selain versi Malang, ada Wayang Topeng karakter Cirebon dan Yogyakarta. Diadopsi dari Tari Topeng Malangan, gerakan Tari Bapang tegas dan dilakukan patah-patah.

“Gerakan patah-patah ini jadi ciri khas Tari Topeng Malangan. Gerakannya memang berbeda dari tarian di Jawa Tengah yang mengalir halus. Gerakan Tari Bapang ini memakai kekuatan kaki sebagai tumpuan dan siku,” terangnya lagi.

 Selain Tari Bapang, ditampilkan juga Tari Grebeg Sabrang. Tarian ini menggambarkan prajurit yang siap berangkat menuju medan perang. Nukilan ini disebut sebagai grebeg, kalau di wayang dikenal sebagai bodhokan. Tarian ini diiringi Gedhing Gondo Boyo atau keras.

“Untuk mudahnya, Grebeg Sabrang itu tari topeng biasa. Secara karakter gerakan dan filosofinya kurang lebih sama,” kata Jumaira lagi.

Untuk menunjang performa, tarian ini ditopang dengan kostum terbaik. Baju didominasi dengan warna merah. Ini jadi simbol karakter tangguh prajurit Sabrang. Kostumnya juga dilengkapi dengan Rapek atau semacam ‘rok’.

Untuk kepala dilengkapi mahkota berupa Irah-Irahan. Aksesoris lain berupa pedangan dan sampur (selendang). Menegaskan energinya, pada kaki kanan dilengkapi Gongseng (lonceng kecil).

“Secara performa, tarian ini unik. Kami gembira karena tarian ini mendapat ruang di FLKT. Apalagi, tari ini dibawakan oleh generasi milenial. Mereka masih mau mengenal dan melestariak kearifan lokal. Yang jelas, tarian ini akan jadi potensi besar untuk mendukung pariwisata Kabupaten Malang,” terangnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co