Haaah….Nenek Moyang Kita dari Afrika dan China, Ini Buktinya

06 November 2019 03:30

GenPI.co -  Arkeolog Dr. Harry Widianto menilai  tidak ada yang bisa disebut sebagai pribumi asli di nusantara. Sebab, berdasarkan genetika sendiri, ras di Indonesia sudah bercampur meski berasal dari pohon evolusi yang sama dan berasal dari Afrika.

Harry menjelaskan bahwa nenek moyang masyarakat Indonesia berdasarkan genetis sendiri berasal dari beberapa gelombang migrasi yang dimulai ketika manusia modern atau Homo Sapiens keluar dari benua Afrika sekitar 150.000 tahun lalu.

BACA JUGA: Barisan Relawan Jokowi: Pak Moeldoko Kami Bukan Pengemis…

Homo sapiens itu bermigrasi ke wilayah yang kini disebut sebagai Indonesia. Mereka melewati jalur selatan Asia menuju Paparan Sunda sekitar 70.000-45.000 tahun lalu. Keturunan tersebut menetap di timur nusantara sekitar daerah Papua dan Halmahera. Mereka kini disebut sebagai ras Melanesia.

Sementara itu, sekitar 4.000 tahun lalu terjadi migrasi oleh penutur Austronesia yang juga berciri subras Mongoloid yang berasal dari Taiwan.

Kelompok yang keluar dari Taiwan itu sendiri sebenarnya berasal dari daerah Fujian yang berada di China modern saat ini.

BACA JUGA: Jika 2 Tokoh Ini Menuntut, KPK Dalam Bahaya

Kelompok yang keluar dari Taiwan itulah yang menjadi nenek moyang suku-suku dan etnis di Indonesia bagian barat. Oleh karena itu, tidak mengherankan  genetik Tionghoa besar di wilayah tersebut.

"Kita itu rumit karena datang dari mana-mana. Dari Afrika datang, Melanesia masuk, dari Australia Tenggara ada, dari Taiwan dan China juga ada. Yang bermigrasi ke nusantara itu sangat banyak," ujar Harry dalam diskusi Jejak Manusia Nusantara dan Peninggalannya di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (5/11).

BACA JUGA: Tamara Bleszynski Tetap Seksi, Kalau Pergi Ke Pasar Bikin Nganga

Sementara itu, jika ditelusuri secara genetika, orang-orang yang berada di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur adalah pencampuran dari kedua ras tersebut.

"Jadi, kita ini bermacam-macam. Terjadi evolusi lokal. Ada juga pertemuan dua bentuk fisik yang menghasilkan pencampuran DNA. Namun, kita berasal dari pohon evolusi yang sama sejak 70.000 tahun lalu," ujar Harry.

BACA JUGA: Deretan Artis Top Bantah Pakai Susuk, Nomor 3 Mengaku Khilaf

Dia menegaskan bahwa harus bisa membedakan antara ras dan etnis. Ras adalah berdasarkan fakta biologis, genetika yang berada di dalam tubuh sedangkan suku dan etnis adalah bentukan dari budaya.(*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co