GenPI.co - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai merinci kebutuhan proyek infrastruktur Ibu Kota Baru. Kebutuhan awalnya adalah sumber daya air, jalan dan jembatan serta perumahan.
"Untuk di PUPR, awal yang akan ditawarkan adalah proyek infrastruktur sumber daya air atau water resources. Ini terkait dengan kebutuhan air bersih. Setelah itu pengendalian banjir, drainase dan infrastruktur energi yang berbasis bendungan atau dam," tutur Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum Perumahan Kementerian PUPR Eko Djoeli Heripoerwanto, Rabu (6/11).
BACA JUGA: Ini Kondisi Penajam Paser Utara, Ibu Kota Baru Indonesia
Proyek awal Ibu Kota Baru juga akan menyentuh jembatan dan jalan. Utamanya jalan tol dan non tol nasional. Fasilitas pejalan kaki, jalur sepeda dan rel kereta api, juga ada dalam planning PUPR.
BACA JUGA: Sebagian Besar Lahan Ibu Kota Baru Dijual untuk Hunian
"Selain itu perumahan dan hunian. Terkait dengan perumahan atau hunian, kita berharap di tahap pertama ini akan ada satu setengah juta orang yang tinggal di sana. ASN, keluarganya dan sistem pendukung," kata Eko.
Pembiayaannya akan didominasi KPBU sebesar Rp253,4 triliun. Selain itu, pembiayaan swasta sebesar Rp123,2 triliun. Sisanya dari APBN dengan nominal Rp89,4 triliun. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News