7 Gunungan Garebek Maulid Diarak dari Keraton Yogyakarta

10 November 2019 19:24

GenPI.co - Tujuh buah gunungan yang berisi aneka hasil bumi diarak oleh ratusan prajurit dari Keraton Yogyakarta dalam acara Garebek Maulid.

Staf Tepas Keprajuritan Keraton Yogyakarta Kusumo Negoro, mengatakan sebagai keraton yang benafaskan Islam memeringati kelahiran Nabi Muhammad SAW melalui Garebek Maulid dengan mengacu perhitungan kalender Jawa.

"Untuk tahun ini memang ada perbedaan, mengacu kalender Hijriah peringatannya pada 9 November, sedangkan kalender Jawa pada 10 November," ujar Kusumo di Yogyakarta, Minggu (10/11).

BACA JUGA: Kearifan Budaya Yogya Pukau Delegasi Simposium Tekstil ASEANr

Menurut Kusumo, seperti saat Garebek Besar pada Hari Raya Idul Adha maupun Garebek Syawal pada Hari Raya Idul Fitri, gunungan dikeluarkan sebagai simbol hubungan atau sedekah Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X kepada rakyatnya.

Pada Garebek Maulid itu, gunungan dari Keraton yang diarak dari Siti Hinggil Keraton Yogyakarta terdiri atas dua Gunungan Kakung, Gunungan Estri, Gunungan Darat, Gunungan Gepak, dan Gunungan Pawuhan.

Lima gunungan di antaranya adalah Gunungan Kakung, Gunungan Estri, Gunungan Darat, Gunungan Pawuhan, dan Gunungan Gepak diarak Bregada Surakarsa menuju Kagungan Dalem Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta.

BACA JUGA: Delegasi Simposium Tekstil ASEAN Senang Naik Andong di Yogya

Sedangkan dua Gunungan Kakung, masing-masing menuju Kepatihan dengan dikawal Bregada Bugis dan menuju Puro Pakualaman dikawal oleh Bregada Pakualaman, yakni Dragunder dan Plangkir diiringi pasukan gajah dari Kebun Binatang Gembira Loka.

Meski cuaca panas, ribuan warga dan wisatawan antusias menyaksikan prosesi itu. Dengan berdiri membentuk pagar betis, mereka memadati halaman Pagelaran Keraton Yogyakarta, Alun-Alun Utara, hingga Masjid Gedhe Kauman. (ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co