Lagi! Dokter di Malang Diduga Lecehkan Pasien di Rumah Sakit

18 April 2025 10:20

GenPI.co - Seorang dokter berinisial AY dilaporkan pasien berinisial QAR yang diduga mengalami pelecehan seksual di salah satu rumah sakit swasta di Kota Malang, Jawa Timur.

Penasihat hukum QAR, Satria Marwan, mengatakan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan dokter di Malang kepada korban pada September 2022.

"Kejadian itu terjadi pada September 2022, dia ke Malang untuk berlibur lalu sakit dan datang ke rumah sakit swasta yang terbaik menurut Google," kata Satria, dikutip Jumat (18/4).

BACA JUGA:  Dokter Terduga Pelaku Pelecehan di Garut Alumni Unpad, Kampus Angkat Bicara

Satria membeberkan kasus ini berawal saat korban memeriksakan diri terkait kesehatannya pada 26 September 2022 dini hari. 

Ketika itu QAR mendapatkan pengobatan dari pihak rumah sakit dan diizinkan pulang.

BACA JUGA:  Kasus Pelecehan Dokter Kandungan di Garut, 2 Pasien Resmi Lapor

Saat akan meninggalkan rumah sakit ini, terduga pelaku meminta nomor ponsel kepada korban dan diserahkan ke meja perawat.

"Korban diminta untuk meninggalkan nomor telepon, katanya, kalau ada perkembangan (hasil pemeriksaan kesehatan) bisa dikontak langsung oleh rumah sakit," papar dia.

BACA JUGA:  Miris! Dokter Kandungan di Garut Jadi Tersangka Pelecehan Seksual

Setelah itu korban menerima sebuah pesan berisi hasil pemeriksaan kesehatan.

Namun demikian, hasil pemeriksaan kondisi kesehatan tidak dikirimkan nomor rumah sakit, melainkan nomor WhatsApp AY.

 


Satria menyebut AY diduga mengirimkan pesan beruntun kepada korban yang tidak berhubungan dengan pemeriksaan kesehatan korban.

"Bahasanya korban di-spam chat, di situ korban tidak menanggapi," tutur dia.

QAR kembali berobat karena kondisinya belum membaik.

Dia menjalani rawat inap di ruang rawat inap VIP rumah swasta ini selama tiga hari pada 27-28 September.

"Kejadian dugaan pelecehan itu terjadi 27 September, dia di ruang VIP sendirian dan dokternya datang pakai pakaian kasual karena mungkin sedang tidak bertugas," papar dia.

AY diduga meminta korban melepaskan baju perawatannya.

"Korban merasa terkejut dan tidak mengerti harus berbuat apa. Oknum dokter melakukan pemeriksaan dan anehnya stetoskop cukup lama diarahkan di bagian dada," ungkap dia.

QAR mendapati AY mengeluarkan ponsel dan beralasan membalas pesan yang masuk.

"Korban meyakini saat itu pelaku sedang mengambil gambar di daerah dada, klien saya langsung menutup bajunya dan bilang ke dokter akan istirahat karena lelah," imbuh dia.

Satria menambahkan korban mengalami trauma dan rasa takut sehingga tak langsung melaporkan perubatan AY.

"Kesimpulannya korban ini sebelumnya takut dan tersiksa secara batin karena memendam ini hampir 3 tahunan, tetapi karena ada beberapa kejadian serupa beberapa waktu ini dia akhirnya memberanikan diri untuk speakup," tegas dia.

Sementara itu, Supervisor Humas Persada Hospital Sylvia Kitty mengakui dokter AY adalah dokter di rumah sakitnya.

"Terkait pemberitaan yang beredar kami mengonfirmasi bahwa yang bersangkutan (oknum dokter AY) adalah dokter di Persada Hospital," kata dia.

Sylvia menegaskan rumah sakit memberhentikan sementara waktu AY.

"Yang bersangkutan telah dinonaktifkan sementara sambil menunggu proses investigasi yang sedang berjalan," jelas dia.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co