Alat Deteksi Gempa Ini Bunyi, Ternyata Bukan Peringatan Tsunami

16 November 2019 14:09

GenPI.co - Warga Desa Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, Maluku, Sabtu (16/11), panik. Alat pendeteksi gempa berbunyi. Sirine meraung-raung pukul 06.02 WIT. Banyak yang menduga tsunami akan datang. 

Ternyata, bunyi pendeteksi gempa tadi bukan lantaran dipicu tsunami. Alat itu bunyi lantaran ada gempa berkekuatan merusak. 

BACA JUGA: Gempa Terkini: Gempa M 7,4 di Maluku Terasa Sampai Australia

"Guncangan gempa dengan magnitudo 4,5 terjadi pukul 06.02 WIT. Berlokasi pada 3,59 Lintang Selatan (LS) dan 128,27 Bujur Timur (BT) BT dan berjarak 15 km timur laut Ambon," terang Sekretaris BPBD Pemkot Ambon, Eva Tuhumury, 
dikonfirmasi ANTARA di Ambon, Sabtu (16/11).

Data BMGK, gempa bumi tektonik yang mengguncang Kota dan Pulau Ambon pada Sabtu pagi, kekuatannya bervariasi. Getarannha dirasakan cukup kuat karena berlokasi di darat dengan kedalaman hanya 10 km.

BACA JUGA: Gilaaa.... Gempa Maluku Disebut 40 Kali Bom Atom Hiroshima

Gempa, menurut dia, dirasakan di Ambon pada skala IV MMI. "Itu masuk kategori kekuatan merusak," tambah Eva. 

Menurut Eva, sudah ada sosialisasi sebelum EWAS bantuan Universitas Indonesia (UI) Peduli dipasang di Passo, Kecamatan Baguala. 

Dari paparan Eva, UI Peduli memberikan bantuan 24 EWAS bagi Pemkot Ambon. Semua telah dipasang antara lain di balai kota setempat, Desa Galala, Hatiwe Kecil, Passo, Hutumuri, Batumerah, Rumahtiga, dan Latuhalat.

"Alat EWAS dipasang untuk membantu masyarakat sekitar.  Masyarakat jadi waspada jika mendengar peringatan dini pada saat terjadi gempa bumi," kata Eva. (ant)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co