Ayo Lihat Maleo di Gorontalo!

26 Maret 2018 13:48

Kamu tahu Burung Maleo, kan? Itu loh, burung endemik Sulawesi. Karena endemik, maka kamu nggak akan menemukannya di belahan bumi manapun selain di Sulawesi. Kalau mau melihat burung ini, ya ke Sulawesi.

Burung  bernama latin Macreophalon Maleo ini keren loh. Ukuran tubuhnya hanya sedikit lebih besar dari ayam kampung. Namun  telurnya bisa 4-5 kali ukuran telur ayam. Hebat kan?

Untuk melihat burung ini di Gorontalo, ada beberapa lokasi yang layak dikunjungi, antara lain di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) dan Cagar Alam Panua.

Di TNBNW, kawasan penelurannya terdapat geotermal atau panas bumi. Maleo meletakkan telurnya dengan cara menggali  tanah hingga kedalaman 50 cm. Lalu betina bertelur dengan didampingi pasangannya. Setelah bertelur, mereka berdua akan menguruk tanah hingga rata. Pasangan Maleo bisa membuat kamuflase lubang peneluran lainnya  untuk mengelabu predator. Cerdas kan?

Di dalam tanah yang hangat oleh panas bumi, telur Maleo yang jumbo itu akan menetas.

Lain lagi di Cagar Alam Panua. Di tempat tersebut,  Maleo bertelur di pasir pantai. Mereka juga menggali pasir untuk meletakkan telurnya. Bedanya dengan di TNBNW, di sini telur dierami oleh pasir hangat karena penyinaran matahari.

Setelah 60 hari anakan Maleo akan menetas. Cangkang akan pecah di kedalaman tanah, anak Maleo akan menerobos pasir atau tanah untuk keluar ke permukaan. Proses keluar tanah ini bisa  memakan waktu 2 hari.

Kadang-kadang ada akar yang menghalangi proses keluarnya anak Maleo ini. Kalau kejadian, Maleo akan mati kehabisan karena tidak bisa mencapai permukaan tanah. Kasihan ya?

Bahaya yang mengancam nggak hanya akar pohon. selama di dalam tanah bisa saja ular atau biawak menggali dan memakannya. Bahkan manusia pemburu telur turut mengincar sarang Maleo.

Saat mencapai permukaan tanah, bukan berarti udah aman. Predator lainnya siap menerkam si Maleo kecil. Anak Maleo adalah santapan favorit bagi elang dan hewan predator lainnya.

Tapi Tuhan maha adil, guys. Sesaat keluar dari dalam tanah, anak Maleo sudah kuat dan bisa terbang. Keren kan?

Tanpa melewati proses asuh, Maleo ini menjalani kehidupannya sendirian hingga menemukan pasangannya saat sudah dewasa. Pasangan Maleo dikenal sangat setia, mereka tidak  berganti pasangan seumur hidupnya..

Nah untuk melihat burung ini ada syaratnya. Kamu butuh pemandu yang paham perilaku burung ini. Saat pengamatan, pakaian nggak boleh menyolok, nggak boleh berisik, nggak boleh merokok, atau menggunakan parfum. Burung ini sangat peka loh. Jika dilanggar, kamu bisa nangis bombay karena acara melihat Maleo gagal total.

Oh ya, burung ini memang menyaratkan habitat hidup di hutan primer, bukan di hutan pinggiran atau ladang/kebun masyarakat. Itu juga harus ada geotermal/panas bumi atau pasir pantai. Namun ingat, tidak semua panas bumi di hutan disukai Maleo. Nah loh?

Untuk melihat Maleo di Gorontalo, sebenarnya akan dapat bonus lainnya yakni pemandangan hutan di kawasan Wallacea yang keren. Tempat ini menyuguhkan lanskap yang  ciamik. Kamu juga  juga melihat aneka satwa lainnya selama dalam hutan. Tidak lupa,  budaya masyarakat Gorontalo di pedesaan yang ramah, suka membantu dan terbuka menerima kehadiran tamu pasti membuat kamu  terpukau.

Tunggu apalagi, ayo ke Gorontalo!

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co