Peringkat PISA 2018 Melorot, Mendikbud Nadiem Harus Berani...

03 Desember 2019 21:10

GenPI.co - Peringkat Indonesia pada Programme for International Student Assessment atau PISA 2018 merosot ke posisi 72 dari 77 negara.

Hal tersebut menjadi pekerjaan rumah besar bagi Mendikbud Nadiem Makarim. 

BACA JUGA: Ledakan di Monas, Ini Kata Menhan Prabowo Subianto...

Bos GoJek itu harus belajar dari berbagai kegagalan ini.

Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim mengatakan, jika ingin mengubah Indonesia dalam waktu cepat, Mendikbud Nadiem mau tidak mau harus membuat revolusi dalam bidang pendidikan. 

BACA JUGA: Kabar Terkini Kasus Novel Baswedan, Iwan Fals: Sudah Desember...

Ramli memberikan contoh seperti usulan IGI, di Singapura bahasa inggris diberikan pada level SD, dan bahasa Inggris digunakan untuk mendapatkan ilmu lain pada level SMP dan SMA. 

"Usulan itu dan sembilan usulan IGI lainnya harus betul-betul dikaji Mas Nadiem Makarim," kata Ramli dalan pesan elektroniknya, Selasa (3/12).

BACA JUGA: Ledakan di Monas: Aneh bin Ajaib, Granat Asap Ada di Tempat Umum

Mendikbud Nadiem, lanjutnya, harus mampu memainkan politik anggaran pendidikan dengan memprioritaskan anggaran pada ketersediaan guru Indonesia. 

Guru Indonesia hanya berjumlah 2.769.203 berdasarkan dapodik (data pokok pendidikan).

BACA JUGA: 5 Gaya Tampan Kiper Timnas U-22, Bikin Becek Kaum Hawa 

Menurut Ramli, jika guru Indonesia diberikan upah rata-rata Rp 5 juta per bulan, maka setiap bulan hanya membutuhkan Rp 13.846.015.000.000 atau hanya Rp 166.152.180.000.000 per tahun atau hanya 7,48 persen dari APBN.

"Mengapa pendapatan guru harus memadai? Karena tidak mungkin membandingkan tanggung jawab guru Indonesia yang hanya diberi upah Rp.100.000 per bulan dengan negara lain di dunia," ungkapnya.

BACA JUGA: Pak Jokowi Disebut Punya Indra Keenam, Arief: Sudah Berjalan... 

"Bagaimana mungkin bangsa ini menggantungkan masa depannya pada pesawat terbang yang menggunakan minyak tanah dan dipaksa bersaing dengan pesawat yang menggunakan avtur?" sambung Ramli.

Ramli berpendapat, kegiatan-kegiatan tidak penting seperti ujian nasional, diklat mewah di hotel berbintang dan kegiatan seremonial lainnya harus dihentikan. 

BACA JUGA: Wahai Para Istri, Ini 5 Manfaat Jika Suami Memeluk Saat Tidur

Anggaran pendidikan untuk kementerian lain, di luar pendidikan harus dikembalikan ke pendidikan.

"Mas Nadiem harus punya keberanian untuk itu. Jika tidak, jangan pernah berharap bangsa ini bisa maju seperti yang lainnya. Negeri ini tak boleh lagi membohongi rakyatnya seolah-olah anggaran pendidikan sudah 20 persen dari APBN dan 20 persen APBD," tegasnya.

BACA JUGA: Minum Air Putih Hangat Setiap Pagi, Manfaatnya Luar Biasa...

Faktanya, pendidikan di Indonesia tidak beranjak, minimal berdasarkan hasil dari PISA ini.

"Hasil PISA ini sesungguhnya tak jauh berbeda dari hasil AKSI yang dilakukan Kemdikbud, jadi tak perlu menyalahkan PISA, mari kembali melihat diri sendiri untuk berbenah dan melompat jika berani," tutupnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co