GenPI.co - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Tol Layang Jakarta-Cikampek yang awalnya untuk mengurangi kepadatan, justru masih menimbulkan kemacetan bukan suatu kegagalan.
“Itu euforia masyarakat saja, contohnya saya jual martabak, martabaknya enak orang pada datang, banyak orang yang beli dalam satu jam sudah habis, masa saya dibilang gagal,” kata Budi Karya kepada wartawan di Tangerang, Minggu (22/12).
BACA JUGA: Tol Jakarta-Cikampek Macet, Pengemudi Harap Bersabar
Menhub menilai baik apabila Tol Jakarta-Cikampek (Japek) layang menjadi pilihan masyarakat yang akhirnya beramai-ramai untuk mencoba jalur baru tersebut.
“Japek saya pikir sejauh ini baik. Kalaupun kemarin terjadi suatu lonjakan karena memang euforia atau ekspektasi orang untuk menggunakan itu tinggi sekali,” katanya.
Ia menjelaskan dengan adanya tol tersebut bisa mempercepat waktu tempuh kendaraan, contohnya Jakarta-Bandung dari empat jam menjadi tiga jam.
“Mengapa saya katakan bagus? Karena sekarang ini rata-rata Jakarta Bandung sekarang sudah 3 jam 3,5 jam sebelumnya empat jam. Lebih banyak yang mengatakan oke,” katanya.
BACA JUGA: Tol Trans Jawa Penyebab Penumpang Bandara Soekarno Hatta Menurun
Namun, lanjut dia, dalam waktu hingga tiga bulan ke depan ini pihaknya akan mengevaluasi kekurangan-kekurangan dalam pengoperasian Tol Japek layang tersebut.
Budi pun mengusulkan akan membatasi pergerakan kendaraan yang melintasi tol layang tersebut.
“Nantinya kami lihat. Kami akan batasi orang yang naik ke atas, saya yakin oke. Jadi saya tinggal akan mengawasi. Kalau sudah sekian ribu lebih saya batasi,” tandasnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News