Sedih... Anak Korban Bus Maut Sriwijaya, Menikah Di Depan Jenazah

25 Desember 2019 19:32

GenPI.co - Cerita mengharukan datang dari keluaga korban kecelakaan maut Bus Sriwijaya di Liku Lematang Kota Pagaralam.

Di mana, Dwi Fitria Rahmadi, anak perempuan dari salah satu korban kecelakaan maut Bus Sriwijaya itu, memutuskan untuk menikah di depan jenazah ayahnya Warsono (62).

BACA JUGA: Operasi Militer Sukses, Menhan Prabowo Subianto Langsung ke Sini

Isak tangis pecah di acara sakral tersebut. 

Dwi Fitria tampak tak bisa menyembunyikan air matanya saat prosesi akad karena jenazah Warsono berada di hadapanya saat prosesi akad, begitu pun kesedihan anggota keluarga yang lain tak terbendung.

BACA JUGA: Siap-siap... Ada Kejadian Alam Luar Biasa di Langit Indonesia

Meski demikian Dwi Fitria mencoba tabah dan ikhlas melepas kepergian ayahnya, proses akad sendiri berjalan lancar dan warga langsung memakamkan jenazah Warsono di TPU Desa Perajen usai akad.

BACA JUGA: Amerika Serikat Jadi Keder, Angkatan Laut China Makin Mengerikan

Pernikahan Dwi Fitria tersebt dengan seorang lelaki bernama Rahmad Kasmantri berlangsung Rabu pagi di Dusun 1 Perajen RT 1, Kelurahan Mariana, Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin, Sumsel.

BACA JUGA: Luar Biasa... Museum Nabi Muhammad SAW Akan Dibangun di Indonesia

"Awalnya akad nikah direncanakan pada 29 Desember 2019, namun karena kondisinya berkabung jadi kedua keluarga sepakat memajukan waktu akad hari ini (25/12)," ungkap besan alamarhum Warsono, Kasim usai prosesi akad nikah.

BACA JUGA: Ancaman Banjir Besar di Indonesia, Ini Daftarnya Menurut BNPB

Selain Warsono, diketahui ada empat warga Desa Perajen lainnya yang menjadi korban kecelakaan maut Bus Sriwijaya pada Senin malam, yakni Ulul Azmi (15), Selvi (16), M. Ikbal (13) dan Amelia Sapira (13).

BACA JUGA: Wow... Paspampres Diusulkan Seperti US Secret Service Amerika

Menurut Kepala Desa Perajen Anhar, bahwa keempat korban lainnya tersebut merupakan warganya yang bersekolah di salah satu pesantren di Bengkulu, Warsono dan keempatnya juga masih terikat dalam satu kekeluargaan.

BACA JUGA: Air Kelapa, Solusi Alami Penderita Diabetes Tipe-2 dan Jantung

"Dia (Warsono) itu ke Bengkulu ingin jemput cucunya (Akbar) dan yang lain karena tantenya (Dwi) akan menikah, tapi apadaya takdir berkata lain," kata Anhar.

Kelima jenazah dikebumikan secara kolektif di lokasi yang sama atas kesepakatan keluarga.

BACA JUGA: Tanpa Disadari, 5 Makanan dan Minuman Ini Bikin Badan Cepat Lelah

Sebelumnya Bus Sriwijaya Jenis Mitsubishi Fuso Plat No Polisi BD 7031 AU rute Bengkulu-Palembang terjun ke jurang di Liku Lematang Jalan Lintas Pagaralam-Lahat KM 9, Desa Plang Kenidai, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam pada Senin malam pukul 23.15 WIB.

BACA JUGA: Wow... Nikita Mirzani Blak-blakan: Enak Kumpul Kebo aja

Bus tak mampu menanjak sehingga mundur dengan kecepatan tinggi lalu menabrak beton pembantas kemudian terjun dari ketinggian 80 meter, Liku Lematang memang dikenal cukup rawan karena kerap terjadi kecelakaan terutama saat jalur licin.

Data tim SAR terbaru hingga Rabu pukul 16.00 WIB, korban meninggal dunia tercatat 34 orang, terdiri dari 16 laki-laki dan 12 perempuan, serta korban selamat sebanyak 13 orang, sehingga total yang telah dievakuasi sebanyak 47 korban.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co