Kontroversi Penyebab Banjir, Ini Kata Menteri Luhut Panjaitan...

03 Januari 2020 17:45

GenPI.co - Bencana banjir melanda wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Di tengah kesibukan untuk membantu para korban terdampak itu, muncul kontroversi tentang penyebab banjir, yang pada akhirnya menyalahkan dan menghujat Anies Baswedan yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

BACA JUGA: Kisah Banjir di Pancoran: Air Bah Datang Seperti Tsunami...

Apalagi pernyataan Gubernur Anies Baswedan, digiring seolah-olah terjadi silang pendapat dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Melihat hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, membantah terjadi silang pendapat antara Menteri Basuki Hadimuljono dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, soal penyebab banjir.

BACA JUGA: Jakarta Tidak Banjir pun, Orang Itu Juga Menghujat Anies Baswedan

Perbedaan pendapat itu terjadi pada Kamis (2/1), usai Basuki dan Anies bersama-sama meninjau kondisi banjir di ibu kota. 

Basuki menilai bencana ini terjadi salah satunya karena normalisasi Kali Ciliwung belum tuntas. Dari 33 km, baru 16 km yang telah dikerjakan.

BACA JUGA: Luar Biasa... Cara Gubernur Anies Baswedan Layani Warganya

Sementara itu, Anies Baswedan punya pendapat lain. 

Menurutnya, selama air di selatan Jakarta, tidak dikendalikan maka apa pun yang dikerjakan di pesisir termasuk Jakarta, itu tidak akan bisa mengendalikan air.

BACA JUGA: Rumah Kebanjiran, Artis Ganteng ini Mengungsi ke Atap Genteng

Menanggapi hal ini, Luhut menyatakan bahwa tidak ada silang pendapat antara Menteri Basuki dan Gubernur Anies. 

"Bukan silang pendapat, tadi Pak Basuki jelasin juga di kantor tapi sudah sepakat mereka saya dengar," bebernya di Istana Negara, Jakarta, Jumat (3/1).

BACA JUGA: Pak SBY Menerjang Air, Tinjau Langsung Korban Banjir di Bogor

Luhut mengatakan, Kali Ciliwung itu memang harus dibersihkan supaya airnya lebih lancar sampai ke laut. 

Menurut Luhut, selain hal itu, di hulu, kawasan Puncak juga sedang dibangun bendungan tetapi belum selesai.

BACA JUGA: Nota Protes Indonesia Dicueki, China Klaim Berdaulat Dekat Natuna

"Ketiga, bagaimana air itu supaya bisa dipompa ke laut. Mempercepat bukan hanya melalui sungai itu saja, itu saja kan. Enggak ada masalah," jelasnya.

Mantan Menko Polhukam itu menambahkan, sekarang ini bagaimana pembangunan waduk di hulu bisa diselesaikan bersamaan dengan normalisasi sungai.

"Ya kan belum tuntas (waduknya). Biar dituntasin semua. Enggak ada yang berseberangan kok. Saya kira pikirannya Pak Basuki benar, enggak ada yang salah. Pak Gubernur juga oke. Jadi jangan ditubruk-tubrukkanlah," tandasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co