500 Wisman Asal Korea Terpukau Tari Bali

15 November 2018 08:33

Eksotisme Pulau Bali tidak hanya keindahan alam yang memesona. Di sisi kultur, ada Tarian Bali yang sukses menghipnotis 500 pasang mata wisatawan asal Korea. Hal itu terlihat Seminar Seacret Direct Korea di Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, Rabu (14/11) malam.

"Tari Bali ini sangat Sempurna, Kami sangat mengapresiasinya. Very Beautiful," ujar salah satu Organizer Seminar Seacret Direct Korea Hyundai Asan, di Nusa Dua, Rabu (14/11).

Pertunjukan yang didukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar) adalah tarian sekar jagat dan cenderawasih. Dibawakan empat penari cantik, lenggak lenggok gerakan yang mereka tampilkan sukses membuat penonton tak berkedip. Seusai pentas, mereka pun jadi sasaran wisman Korea untuk selfie. Sebab, busana yang khas dan tata rias yang menawan mampu juga menarik hati para pelancong itu.

"Ini salah satu upaya kami untuk mengoptimalkan pasar Korea yang selama ini dianggap memiliki potensi yang besar sebagai kantong wisman ke Indonesia," ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar, Nia Niscaya yang didampingi Asisten Deputi Pemasaran II Regional II, Ardi Hermawan.

Pada 2017 misalnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 378.769 wisman asal Korsel berkunjung ke Tanah Air.

"Untuk tahun ini target kunjungan wisman Korea ke Indonesia dinaikkan menjadi 430.000 orang sampai tutup tahun," timpal Ardi.

Wisman Korea yang hadir saat dalam Seacret Direct Korea terbagi dalam 2 gelombang kedatangan. Gelombang pertama pada 13-18 November 2018 sebanyak 230 pax. Lalu gelombang kedua pada 17-23 November 2018  sebanyak 300 pax. Selama di Pulau Dewata mereka mengeksplorasi keindahan Bali. Dan berbagai aktifitaspun dilakukan mulai dari Snorkeling, surfing, city tour dan spa.

"Oleh karena itu, kami berupaya untuk terus mempromosikan pariwisata Indonesia kepada masyarakat di negara itu, ujar Ardi.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun memuji momentum Kemenpar melakukan promosi disaat yang tepat. Menurut Menpar Arief, pariwisata saat ini sudah menjadi industri mainstream. Artinya, sudah menjadi industri yang diandalkan dalam meraup devisa negara. Dia pun optimistis, pada 2019 nanti pariwisata menjadi penghasil devisa nomor satu.

"Pariwisata akan mengalahkan migas. Pariwisata kini kontribusinya terus-menerus. Kami berharap pariwisata bisa memberikan kontribusi 15 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB)," ujarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co