GenPI.co - Revitalisasi kawasan Monumen Nasional (Monas) ramai jadi perbincangan di media sosial. Pasalnya, revitalisasi tersebut menelan anggaran Rp 71,3 miliar dari APBD DKI.
Politisi PSI William Aditya Sarana melalui akun Twitter-nya @willsarana mempertanyakan anggaran tersebut. Sebab, kantor pemenang tender lokasinya di perkampungan.
BACA JUGA: Pohon di Monas Ditebang Demi Balapan Mobil Formula E?
"Proyek di Monas sampai Rp 71,3 miliar rupiah tapi pemenang tender lokasinya pas dicek di google map kok di perkampungan begitu? bisa dijelaskan pak gub @aniesbaswedan,"tulis William, Senin (20/1).
Dalam revitalisasi kawasan Monas telah menebang sebanyak 150 pohon. Nampak kawasan Monas menjadi gersang dan panas.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Monumen Nasional (Monas) Isa Sanuri, menjelaskan pohon tersebut bukan ditebang melainkan dipindahkan ke area lain.
"Kalau tidak bisa dipindahkan akan buat baru (pohon-pohon)," ujar Isa.
Isa mengatakan pohon- pohon yang berukuran besar dipindahkan ke pelataran Selatan, sedangkan untuk pohon- pohon kecil dipindahkan ke bagian timur dan barat Monas.
BACA JUGA: Sekali Suntik Rp 10 Juta di Klinik Kecantikan Ilegal Senayan
"Pohon- pohon yang dipindahkan itu pun berasal dari kawasan Utara Monas yang nantinya akan masuk dalam rencana revitalisasi Monas," terangnya.
Menurut Isa, nantinya pohon- pohon itu akan disusun pada jalur hijau memastikan pengunjung Monas merasa sejuk saat melewati kawasan bersejarah yang telah ada sejak 1975 itu.
"Yang jelas tidak sekedar dipindahkan, tapi kita jadikan ruang terbuka hijau," imbuhnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News