Warga Pulau Komodo Tolak Investasi yang Merusak Konservasi

03 Februari 2020 09:56

GenPI.co - Warga Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT) sedang berjuang untuk menolak investasi di wilayah Taman Nasional Komodo (TNK). Menurut mereka, deretan investasi dari pihak swasta bakal mengancam kelangsungan Hidup Masyarakat lokal.

Pemuda sekaligus pelaku wisata di Pulau Komodo, Irdan mengatakan bahwa penolakan tersebut disebabkan karena masyarakat merasa tidak sesuai dengan branding pariwisata Pulau Komodo. Dirinya khawatir, menjamurnya investasi dapat mengurangi minat pengunjung.

“Branding pariwisata komodo adalah wisata berbasis keindahan alam sehingga unik dan beda dengan daerah lain, jika ada investasi pengelolaan dengan upaya modernisasi dapat berdampak pada tergerusnya daya minat pengunjung,” kata Irdan kepada GenPI.co, Senin (3/2).

BACA JUGA: Tempat Wisata: Jalan Oke, Pak Jokowi Angkutan Umumnya Kurang Nih

Selain menggeser branding pariwisata di Pulau Komodo, masyarakat khawatir investasi swasta dapat menghambat upaya konservasi.

“Investasi swasta justru membuka peluang investasi lain untuk masuk, maka tinggal menunggu rusaknya konservasi,” lanjutnya.

Irdan menjelaskan, sejumlah perwakilan masyarakat Pulau Komodo telah mengupayakan berbagai cara untuk menolak investasi tersebut. Salah satunya dengan melakukan demonstrasi di Kantor Balai Taman Nasional Komodo.

“Sejauh ini masih tahap konslidasi pemuda-pemuda Komodo untuk menolak . Lalu pada 2018 kami juga pernah demo di kantor balai TNK,” ujar Irdan.

BACA JUGA: Menelusuri Desa Bakal Jadi Tren, Jabar Targetkan 30 Desa Wisata

Irdan sebagai perwakilan masyarakat Pulau Komodo berharap, pemerintah bisa mengabil keputusan dengan bijaksana untuk menyikapi investasi swasta di Pulau Komodo. Dirinya berharap, pemerintah fokus terhadap pengembangan sumber daya manusia di Pulau Komodo.

“Harapannya pemerinta lebih memperhatikan pembangunan sarana dan prasarana, rumah sakit, dan sekolah pariwisata di Desa Komodo untuk menciptakan SDM yang bisa bersaing di sektor pariwisata,” tutur Irdan. (*)

BACA JUGA: UMKM dan Industri Pariwisata di Bali Diajak Memajukan Pertanian

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co