GenPI.co - Cap Go Meh dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap Dewa Thai Yi, Dewa tertinggi di langit pada zaman Dinasti Han.
Kemudian setelah masa pemerintahan Dinasti Han berkhir (206 SM – 221 SM), baru lah masyarakat mulai mengenal tradisi 15 malam setelah Imlek atau Cap Go Meh, dengan bersenang-senang dan menikmati pemandangan lampion yang telah dihias.
Tahun ini, Cap Go Meh dirayakan besok atau Sabtu, 8 Februari 2020.
Pada saat Cap Go Meh, masyarakat akan disuguhkan tarian dari barongsai dan liong atau naga, berkumpul bersama keluarga, makan onde-onde dan berdoa.
Tak ketinggalan, sepanjang perayaan akan disuguhkan kembang api dan petasan.
Berikut kegiatan yang dilakukan saat Cap Go Meh, dilansir dari sejumlah sumber:
BACA JUGA: Besok Perayaan Cap Go Meh, Ada Barongsai & Hujan Sepeda di Ancol
Barongsai
Merupakan perpaduan tarian, olahraga, dan beberapa unsur bela diri dalam satu penampilan yang menggunakan kostum singa dengan corak berwarna-warni.
Singa dianggap sebagai kendaraan menuju surga bagi masyarakat Tionghoa.
Hewan singa merupakan simbol kebaikan juga perlindungan diri dari segala hal yang negatif.
Barongsai sendiri dimainkan oleh dua orang, dan mengikuti gerakan secara alami dan imajinasi yang berbeda satu dengan lainnya.
BACA JUGA: Ternyata Begini Lho Outfit Agnez Mo Saat Rayakan Imlek
Liong
Berbeda dengan barongsai, liong atau naga memiliki panjang 9-10 meter dan juga dimainkan sebanyak sembilan orang. Tarian ini menggunakan tongkat yang terpasang pada perut naga.
Dalam pertunjukan tarian, sang pemain harus memiliki kekompakan antar pemain lainnya, agar dapat memperlihatkan keindahan gerak liukan dari naga.
Nah, menurut masyarakat Tionghoa, liong memiliki simbol kekuasaan. Dipercaya, generasi keluarga akan menjadi sangat berhasil jika anak tersebut lahir pada tahun naga.
Makan onde-onde
Santapan onde-onde yang dimakan ketika perayaan Cap Go Meh, biasanya dibuat bersama dalam keluarga.
Pada tradisi tersebut, dipercaya setiap yang menggelar kegiatan ini maka keluarga akan selalu harmonis.
Terbuat dari tepung beras yang melambangkan eratnya ikatan persaudaraan, dan air gulanya yang manis melambangkan keharmonisan bagi keluarga.
Onde juga dilambangkan sebagai keseimbangan alam yin dan yang. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News