Bikin Semrawut, Pemda Jangan Obral Janji Angkat Honorer Jadi PNS

09 Februari 2020 12:30

GenPI.co - Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo kembali menanggapi seputar isu tenaga honorer akan dihapus.

BACA JUGAKorban Virus Corona Tak Terkendali, China Buka RS Darurat Lagi

Usai menjadi pembicara di seminar best practices kepemerintahan yang baik dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) di Hotel Area Barito, Banjarmasin, Tjahjo Kumolo menegaskan bahwa tidak ada penghapusan tenaga honorer.

BACA JUGA: Politikus PDIP Soroti Kinerja 4 Menteri, Bisa Diganti...

"Bukan penghapusan kok, tapi penataan," tegas Tjahjo, Jumat (7/2).

Tjahjo Kumolo menyatakan, bahwa untuk instansi pemerintah di pusat, hanya ada ada dua jenis Aparatur Sipil Negara (ASN) yakni PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK.

BACA JUGA: Tokoh Ini Bisa Ancam Prabowo dan Anies di 2024, Isi Tasnya Cukup!

Sedangkan di daerah, tetap diperbolehkan sesuai kebutuhan.

"Honorer itu kan daerah, itu perlu honorer, kebersihan atau untuk tenaga tata usaha yang tidak harus ASN," beber Tjahjo.

BACA JUGA: Perang Suriah: Turki Mau Kuasai Idlib, Rusia Siap 3 Kapal Fregat

Sementara, tenaga honorer tersebut bisa diambil daerah sesuai kebutuhan dan kemampuan daerah membayarnya.

Namun, Tjahjo berpesan agar pemda tidak menjanjikan mengangkat honorer menjadi PNS.

BACA JUGA: China Kena Karma Karena Jemawa, Virus Corona Meledak Lantaran Ini

"Tenaga honorer daerah itu jangan dijanjikan jadi pegawai negeri, kan jadi beban pusat nantinya termasuk pensiunnya," jelas Tjahjo.

Sekali lagi dikatakan bahwa pusat tidak melarang daerah merekrut honorer. Yang penting tidak berlebihan, juga tidak kurang.

"Kalau yang masih kurang saat ini diserahkan kepada bupati/wali kota dan gubernur, mau ngangkat berapa saja. 

BACA JUGA: Sungguh Kesatria... Jenderal Andika Akui Kecolongan Kasus Ini

"Seperti DKI, karena APBD besar, bisa berapa saja, pasukan gorong-gorong, kebersihan, pasukan bencana alam, ya, gaji sesuai upah minimum regional (UMR)," ujarnya.

Tjahjo mengatakan, pemerintah memerlukan tenaga ahli dalam bidangnya untuk membangun daerah sehingga bisa maju.

"Jangan honor dijanjikan, kamu cleaning service nanti akan jadi CPNS, inikan berat, padahal ada yang lebih utama, tenaga guru, kesehatan, tenaga penyuluh desa, peternakan, pertanian dan perairan," ungkap mantan Mendagri ini.

"Jangan sampai tenaga administrasi jadi guru, wartawan jadi guru, merangkap-rangkap itu, tidak bisa," pungkasnya.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co