Nasib Honorer K2, Tak Jadi PNS Malah Terjerumus ke PPPK
07 September 2020 09:36
Honorer K2 yang seharusnya jadi PNS malah terjerumus ke PPPK. Kini, nasib PPPK juga masih terlunta karena menunggu Perpres.
Honorer K2 yang seharusnya jadi PNS malah terjerumus ke PPPK. Kini, nasib PPPK juga masih terlunta karena menunggu Perpres.
PNS saat ini kerjanya makin nyaman, Apalagi, ada aturan baru pemberian cuti PNS yang tidak bisa ditolak.
Tak hanya PPPK saja yang menjadi konsentrasi pemerintah. Sebab, pengangkatan CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) hasil seleksi 2019 juga akan dilakukan tahun ini.
Jangankan Honorer K2, mereka yang sudah lulus PPPK tahun 2019 saja hingga kini masih terkatung-katung.
.jpg&w=250&h=165&zc=1 "51 Ribu Honorer K2 Lulus PPPK Terpuruk, Nasibnya Terserah Jokowi")
Jangan sampai aturan terkait pengangkatan PPPK terbit saat honorer K2 sudah tidak ada alias meninggal dunia semua.
Hingga kini, nasib 51 ribu Honorer K2 yang telah lulus menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) belum ada juntrungannya.
Masuknya RUU Revisi UU ASN dalam Prolegnas merupakan PHP (pemberi harapan palsu) DPR RI kepada honorer K2.
Pengangkat guru honorer yang lulus pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) hasil seleksi Februari 2019 sepertinya tak lama lagi.
Saat ini ada fenomena baru, PNS memakai seragam Korpri model gamis, ini kata kepala BKN.
Keberadaan UU Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) ternyata telah membuat para PNS kesulitan mendapatkan hak-haknya.
Peluang tenaga administrasi menjadi aparatur sipil negara (ASN) baik PNS maupun PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) sangat kecil.
Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN Suharmen optimistis, Rancangan Perpres paling lambat bulan ini sudah diserahkan kepada presiden.
Honorer K2, terutama yang sudah lulus PPPK digadang-gadang akan bisa tertawa bahagia. Ini Sebabnya.
Bak angin surga. Saat ini pemerintah menyiapkan 3 skema penyelesaian masalah honorer. Ini rinciannya.
Sebentar lagi PPPK akan menjadi anak emas pemerintah. Sebab, mereka akan menjadi formasi mayoritas abdi negara di masa mendatang.
Kini banyak anak- anak sangat menyukai makanan cepat saji (junk food). Bagaimana cara mengatasinya? Begini kata dokter spesialis anak.
Para ibu pasti akan khawatir ketika sang buah hati sakit. Namun, di tengah pandemi ada keraguan membawa anak ke dokter atau rumah sakit. Ini kata dokter spesial
Stres, cemas, lelah pikir, hingga tekanan dalam pekerjaan semua datang bersamaan.
Awas! Berikut ini beberapa kebiasaan orang tua yang dapat merugikan anak. Dampak negatifnya berbahaya.
Setiap anak memiliki bakat yang berbeda-beda. Salah satu tugas sebagai orang tua untuk menggali, mengasah, dan mengembangkan bakat anak.
Asupan air susu ibu (ASI) eksklusif selama 6 bulan pertama dan dilanjutkan hingga 2 tahun sangat direkomendasikan untuk pertumbuhan si kecil.
.jpg&w=400&h=230&zc=1 "Selain AC, 4 Pilihan Pendingin Ruangan yang Murah & Hemat Listrik")
.jpg&w=400&h=200&zc=1 "Sunscreen Terbaik dari Nivea untuk Merawat Kulit Berminyak")
