Hebat! Tim Pencinta Alam Didikan Elpala Raih Penghargaan MURI

29 Februari 2020 05:21

GenPI.co - Tim pencinta alam SMAN 68 Jakarta serta SMP Penabur 4 dan SMK BPK Penabur 5 berhasil mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI).

Siswa dari Elpala SMAN 68 meraih penghargaan bergengsi itu karena menjadi tim pelajar pertama yang mencapai puncak Gunung Elbrus, Rusia, pada 17 Agustus 2018.

BACA JUGA: Suka Ngopi di Janji Jiwa? Ada Pemandangan Gunung di Kedai Ungaran

Mereka terdiri dari Geas Aldino, Ryan Muhammad, Salsa Khusnus, dan Timothy Jonathan.

Sementara itu, dua siswa SMP BPK Penabur 4 dan SMA BPK Penabur 5 meraih penghargaan MURI karena menjadi pelajar bersaudara termuda yang sukses mendaki puncak Gunung Kilimanjaro, Tanzania, 17 Maret 2019.

Siswa SMP BPK Penabur 4 itu adalah Jonathan Philip, sedangkan pelajar SMA BPK Penabur 5 adalah Matthew Richard.

Jonathan saat mendaki masih berusia 13 tahun sembilan bulan tiga hari, sedangkan Matthew berumur 15 tahun sembilan bulan 21 hari. Mereka juga merupakan didikan Elpala.

Para pelajar tersebut mengalahkan ribuang orang yang ditolak oleh MURI karena tidak memenuhi persyaratan menerima penghargaan.

Penghargaan itu diserahkan langsung oleh pendiri MURI Jaya Suprana yang didampingi istrinya, Aylawati Sarwono, di Jaya Suprana Institute Mall of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (28/2).

Ryan Muhammad menjelaskan, dirinya dan rekan-rekannya menghadapi berbagai tantangan berat selama menjadi Gunung Elbrus.

Di antaranya adalah melawan suhu minus 23 derajat Celcius. Selain itu mereka juga baru kali pertama mendaki gunung es.

Pendakian pun hanya berlangsung selama empat hari. Padahal biasanya pendakian memakan waktu 8-10 hari.

“Kendalanya tubuh belum beradaptasi dan yang paling berasa itu pas sampai puncak. Oksigennya tipis sehingga benar-benar bikin ngantuk banget, lemas, dan menyerang mental,” kata Ryan didampingi Ketua Elpala Caesar Arya Nur Palopi.

Meski menghadapi banyak tantangan, Ryan dan kawan-kawan tidak pernah patah arang.

“Selama pendakian nggak boleh tidur karena bisa hipotermia,” imbuh Ryan.

Dirinya dan teman-temannya tidak menyangka bisa mendapatkan penghargaan dari MURI.

Ryan mengaku sangat bahagia karena bisa membanggakan Elpala, keluarga, dan sekolah melalui prestasinya.

“Yang paling penting semua itu sudah dibayarkan dengan usaha yang benar-benar keras. Pokoknya semuanya sudah terbayarkan dan tercapai,” ujar Ryan.

Dia juga berterima kasih kepada semua pihak yang memberikan dukungan, terutama para pendiri Elpala.

Ryan menjelaskan, Elpala didirikan oleh lima orang, yakni Dar Edi Yoga, Tommy P.K, Eka Bama Putra, Beni Pranoto (almarhum), dan Bambang Anto Gunawan.

“Dar Edi Yoga selalu mendampingi Elpala setiap melakukan pendakian ke Kilimanjaro, Carztens, dan Elbrus,” jelas Ryan.

Dia pun meminta penghargaan dari MURI itu bisa menjadi pelecut bagi generasi penerus di Elpala untuk mengukir prestasi.

“Harapan paling utama adalah jangan ngecewain sekolah, apalagi Elpala. Jangan berhenti berprestasi. Kalau bisa, selalu membanggakan Elpala dan sekolah,” imbuh Ryan.

Sementara itu, Matthew juga mengaku tidak menyangkan bisa mendapatkan penghargaan bergengsi dari MURI.

Dia pun berterima kasih kepada kedua orang tuanya dan tim pelatih yang terus memberikan motivasi.

“Kami harus perhatian dengan badan sendiri dan tidak pernah maksain naik maupun turun dari gunung,” jelas Matthew.

Matthew juga mengaku salut dengan kepedulian besar yang ditunjukkan oleh Jaya Suprana.

Menurut Matthew, Jaya selalu menghargai prestasi yang ditorehkan oleh masyarakat Indonesia.

BACA JUGA: Menjajal Pedasnya Tanjakan Sambalado, Gunung Kencana Bogor

“Orang-orang Indonesia seakan dihargai dan lebih termotivasi membuat rekor-rekor baru,” kata Matthew. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co