Novel Aku Terlahir 500 Gram dan Buta, Menguras Air Mata!

11 Maret 2020 15:17

GenPI.co - Novel Aku Terlahir 500 Gram dan Buta mengisahkan seorang gadis asal Jepang yang terlahir dengan ukuran yang supermini, bernama Miyuki Inoue. 

Berawal dari kematian sang ayah saat melakukan perjaanan dinas ke Hirosima, saat yang sama air ketuban ibu Miyuki pecah di usia kandungan masih 6 bulan. 

Dokter mengatakan kepada sang ibu agar anaknya segera dikeluarkan, karena jika tidak itu akan membahayakan kesehatannya. 

Umumnya seorang bayi harus berada di dalam rahim selama 40 minggu atau 9 bulan lebih, akan tetapi usia masih 6 bulan ia harus segera dikeluarkan dari kandungan sang bunda.

BACA BUKU: Kedai 1001 Mimpi, Kisah Nyata Seorang Barista Jadi TKI 

Pilihan antara hidup dan mati itu harus dipilih  sang ibunda. Jika anak tersebut lahir pun, besar kemungkinan akan mengalami cacat fisik. Atau bisa membahayakan sang ibu, sungguh itu pilihan yang sulit!

Akhirnya sang ibu memutuskan untuk melahirkan anaknya. Ia tersadar bahwa dirinya tidak mau kehilangan untuk kedua kali orang yang ia cintai.

Pada 21 Agustus 1984, seorang bayi mungil bernama Miyuki Inoue lahir di Kurume, Fukuoka, Jepang. 

Ia terlahir dalam keadaan koma, dan tidak menangis seperti anak biasanya. Miyuki hanya memiliki bobot 500 gram (Seperenam dari berat bayi pada umumnya).

BACA BUKU: Cerita Pengalaman, Ririe Bogar Rilis Buku Komentar Fisik Gak Asik

Jika dideskripsikan ukuran kepala hanya sebesar telur ayam, jari-jarinya sekurus tusuk gigi. 

Dokter memvonis bayi itu hanya bertahan tiga hari. Seminggu pun berlalu, dokter memprediksi Miyuki hanya bertahan 20 hari lagi. Namun, itu pun juga berlalu. 

Akhirnya mukjizat dari Tuhan nyata, Miyuki  terus hidup hingga kini.

Di usia enam bulan, Miyuki divonis oleh dokter menderita cacat mata. 

Saat itu, air mata sang ibu mengalir dengan deras dan bingung karena ia tidak pernah mengalami hal ini sebelumnya. 

"Bagaimana aku bisa membesarkannya?", begitu salah satu kutipan dalam hati sang ibu tertulis dibuku.

Berkat tekad sang ibu, ia pun terus semangat dan jeli merawat Miyuki. 

Seiring berjalannya waktu, Miyuki tumbuh jadi wanita remaja, bahkan ia pintar bermain trampolin, berenang dan bersepeda meskipun mata tidak melihat.

Sang ibu mengajarinya dengan keras dan tegas, ia harus berjuang sendiri dengan keras. Bukan berarti sang ibu tidak sayang, ia hanya mau anaknya mandiri. 

Terbukti, Miyuki menang lomba menulis antar SLB se-Jepang, berbekal tulisan tentang hubungan yang unik dengan sang ibu.

Buku karangan Miyuki ini bukan tentang penyiksaan oleh sang ibu, justru merupakan kisah nyata seorang gadis Jepang yang dididik oleh orang tua dengan cara yang unik.

Miyuki diajari menghadapi dunia, dan tidak menyerah.

Novel Aku Terlahir 500 Gram dan Buta dicetak pada 2007.

Tercatat, Miyuki sudah menulis sejumlah buku karyanya dengan judul Aku Terlahir 500 Gram dan Buta, Hiduplah Anakku Ibu Mengajarimu, dan 17 Tahun Usiaku, Anak yang Terlahir 500 Gram dan Buta. 

Di Indonesia buku Miyuki selalu best seller. Buku-buku yang menguras air mata. Terharu dengan perjuangan Miyuki dan sang bunda. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co