Risma I Love You, Kutunggu Jawabannya...

19 Maret 2020 15:41

GenPI.co - Bagiku dunia sangat gelap, meski teriknya matahari menyapa. Sebab, kisah cintaku yang sangat kelabu. Risma adalah cinta pandangan pertama.

Bukan hanya ada di film-film itu nyata aku rasakan. Mengenalnya di dunia kerja, Risma membuat anak baru lulus kuliah seperti aku seakan begitu semangat untuk bekerja.

BACA JUGA: Ketika Cinta Beda Agama Harus Aku Hadapi…

Hari pertama bekerja, Risma melemparkan senyuman yang sangat manis. Disaat itu sontak aku sudah mulai jatuh cinta.

Curang memang hati ini, belum mengenalnya lebih jauh tapi sudah memiliki rasa. Rasa itu semakin berkecambuk setiap hari. Bertambah besar dan makin aku jatuh hati dengan Risma.

Komunikasi aku bersama Risma sangat begitu lancar. Meskipun status anak baru. Awalnya basa basi soal dunia kerja saat waktu makan siang, hingga mulai memberanikan diri untuk bercanda dan menyapa dengan intens kala berpapasan sambil memberikan senyuman.

Aku si menyelipkan sedikit cinta dalam senyuman itu, mungkin Risma tak akan tahu. Siapalah aku anak baru yang kepedean jatuh hati dengan senior di tempat kerja.

Tapi seiring waktu aku dan Risma semakin dekat dan intens. Kini tidak hanya sekedar menyapa di kantor saja. Aku memberinikan diri mengajak pulang bareng dan mengantarnya sampai rumah.

BACA JUGA: Punya Tubuh Bugar, Vanessa Angel Hobi Bersepeda

Awalnya malu, tapi Risma menerima ajakkanku. Aku senang bukan kepalang akhirnya bertukar nomor telepon dengan Risma. Semenjak itu hubungan semakin dekat lewat komunikasi pesan singkat.

Saling curhat satu sama lainnya kami lakukan. Memang saat berjumpa ataupun komunikasi. Untuk kedekatan emosional seiring berjalannya waktu samakin terbangun aku dan Risma. Tapi soal hati masih membisu.

Pasalnya, aku belum berani mengungkapnya. Belum saling mengenal lebih jauh lagi itulah alasannya. Empat bulan sudah berlalu, akhirnya aku berupaya mencari momentum yang tepat untuk menyatakan cinta.

Karena, menurutku sudah waktu yang tepat. Tidak terlalu lama atau terlalu cepat. Momen itu pun tiba, tepatnya saat acara kantor ke puncak. Aku berusaha mencari momen terbaik untuk mengungkapkan cinta.

Akhir datang pada besok pagi, Risma mengajaku jalan-jalan ke kebun teh dekat tempat kami menginap dengan rekan lainnya.

BACA JUGA: Tips Produktif Kerja dari Rumah, Agar Tak Diganggu Anak-anak

Ketika saat sedang duduk menikmati sejuknya udara pagi dan hijaunya perkebunan teh. Kebolehan aku menyusun kata romantis dipertaruhkan.

Untaian kata cinta pun aku lontarkan kepadanya. Risma terkejut dan terdiam waktu itu. Tapi Risma mengucapkan kata yang tidak sesuai harapanku. 

Ternyata dia juga masih bimbang. Sebab, dua hari sebelumnya seorang pria juga menyatakan cinta padanya. Namun, belum dirinya memberikan jawaban.

Aku yang memiliki ketegasan untuk bersikap. Bagiku pria yang menentukan pilihan, bukan wanita. Oleh karena itu aku mundur dalam pemburuan cinta Risma. Akupun menjelaskan dengan detail alasanku.

Tujuannya agar Risma mengerti dan tidak kecewa serta mengganggapku main-main cinta dengannya. Sekian (*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Andri Bagus Syaeful

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co