GenPI.co - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) terus memajukan desa, termasuk yang masuk dalam kategori tertinggal.
Dilansir dari laman kemendesa, hingga saat ini masih ada sekitar 20.000 desa yang masuk kategori tertinggal dari 74.000 desa yang tersebar di Tanah Air.
"Kami bakal kerja keras untuk mengentaskan itu," kata Wakil Menteri (Wamen) Desa PDTT, Budi Arie Setiadi, baru-baru ini.
Budi mengatakan provinsi masuk masuk kategori dengan kualitas desa terbaik adalah Yogyakarta.
BACA JUGA: Outfit Keren Pendamping Desa Kreasi Kemendes Dipuji Warganet
Sebaliknya, Budi Arie mengaku kaget saat berkunjung ke Bogor, Jawa Barat. Faktanya, di wilayah itu masih ada sejumlah desa masuk kategori. Padahal infrastruktur sudah lengkap, jaringan Internet telah ada, dan memiliki akses jalanyang baik.
Seperti dikemukakan, Presiden Joko Widodo menargetkan dalam lima tahun ke depan, tidak ada lagi desa yang tertinggal dan sangat tertinggal.
"Kami akan bekerja keras. Karena janji Presiden akan terus berupaya untuk meningkatkan dana desa dan alokasikan sekitar Rp 400 triliun, hingga lima tahun ke depan," ujar Budi.
BACA JUGA: Syahrul Yasin Limpo Ultah, Nih Kutipan Menginspirasi dari Mentan
Dikutip dari Instagram @budiariesetiadi, berikut pekerjaan rumah (PR) yang ingin diselesaikan Kementerian Desa PDTT.
Masih terdapat 20.000 desa tertinggal
"Sesuai visi dan target Presiden Jokowi, dalam 5 tahun ke depan atau tahun 2024, sekitar 20 ribuan desa yang berstatus tertinggal dan sangat tertinggal harus hilang dan naik kelas semua," kata Budi.
Masih ada desa tak dialiri listrik
"Indonesia harus terbebas dari kegelapan. Ada 443 desa yang masih gelap gulita. Provinsi Papua 325 kampung, Papua Barat 102 kampung, NTT 5 desa," ujar Budi.
Banyak hambatan soal legalitas pertanahan
"Persoalan paling dominan terkait transmigrasi adalah bidang pertanahan. Kemendes PDTT bersama Kementerian ATR/BPN berkomitmen mempercepat penyelesaian masalah pertanahan."
Minim anak muda
"Setiap saya kunjungan ke desa-desa yang selalu saya tanyakan, berapa persen anak muda yang masih tinggal di desa. Sebab desa-desa yang digerakkan anak muda, pasti menghadirkan perubahan yang signifikan," harap Budi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News