GenPI.co - Arswendo Atmowiloto adalah seorang penulis Indonesia, yang telah melahirkan puluhan karya. Salah satu karya terbaiknya adalah Dewi Kawi.
Novel ini berkisah tentang kehidupan Juragan Eling, seseorang yang sukses memulai kariernya dari sisa-sisa daun kol yang membusuk. Pada awal pemunculan tokoh Eling, pembaca akan dibuat iba dan salut atas perjuangannya.
BACA JUGA: Maia Estianty Ikut Tes Cepat Covid-19, Hasilnya...
Dahulu, saat ia muda, Juragan Eling pernah jatuh cinta dengan seorang pelacur, Kawi namanya. Eling bertemu dengan Kawi di sebuah tempat lokalisasi.
Bahkan Eling sempat berencana untuk menikahi Kawi, namun Eling merasa ragu dan cemas. Hingga akhirnya Eling memutuskan untuk membatalkan niatnya dan memilih berpisah dengan Kawi.
Eling akhirnya menikah dengan perempuan lain dan dikarunia anak dan cucu. Sementara Kawi menghilang begitu saja.
Kawi mempunyai banyak andil dalam kesuksesan yang sudah diraih Eling. Karena itulah, Eling merasa berhutang budi kepada Kawi.
Eling meminta bantuan Podo adiknya, untuk mencari Kawi, Eling ingin mengucapkan terima kasih kepada Kawi. Eling juga ingin membalas kebaikan Kawi dengan memberi nama kehormatan Dewi Kawi untuk salah satu bisnisnya.
BACA JUGA: PSBB DKI Jakarta akan Membatasi Kendaraan Pribadi
Setting dalam Novel ini juga sangat jelas, Penulis mampu membuat pembaca terhanyut ke dalam cerita dalam Novel ini.
Kemampuan Penulis memaparkan alurnya sangat cantik yang digunakan dalam novel ini adalah alur campuran. Alur maju pada saat menceritakan Eling, dan alur mundur saat menceritakan Kawi sebagai masa lalunya.
Sudut pandang orang pertama dalam novel ini mendukung keseluruhan cerita, menjadikan cerita ini seolah-olah hidup dan diceritakan oleh tokoh utama.
Sungguh, membaca novel ini sangat menyenangkan. Kamu akan ikut merasakan perasaan Juragan Eling hanya dengan membacanya.
Novel ini sangat cocok untuk menjadi teman saat kamu mulai bosan #DiRumahAja.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News