GenPI.co - Pelaksanaan ibadah Jumat Agung tahun ini berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya akibat pandemi virus corona. Di Gereja Katedral Jakarta, misalnya, misa Jumat Agung dilaksanakan tanpa kehadiran umat.
Meski begitu, umat Katolik bisa menyaksikan ibadat yang dipimpin langsung oleh kardinal Ignatius Suharyo itu. Pasalnya, misa yang mulai tepat pukul 15.00 itu tersebut disiarkan langsung oleh Kompas TV.
BACA JUGA: Jokowi: Selamat Memperingati Hari Jumat Agung
Pantauan GenPI.co, Selain Kardinal Suharyo, ada 5 imam lain yang terlibat dalam misa itu. Semuanya menggunakan busana khusus misa berwarna merah, yang menjadi warna Liturgis untuk Jumat Agung.
Biasanya, misa jumat Agung berlangsung selama dua jam lebih karena ada beberapa prosesi di dalamnya. Salah satunya adalah Kisah Sengsara yang dibawakan dengan cara dinyanyikan.
Namun kali ini, ibadat itu dibuat singkat. Sesi kisah sengasara dibawakan dengan cara dibaca. Namun demikian, tidak sekalipun mengurangi keagungan ibadat itu.
Dalam kotbah singkatnya, Kardinal Suharyo kisah sengsara Yesus Kristus pada hakekatnya adah kisah keagunak kasih Tuhan. Oleh karena itu hari ini tidak disebut sebagai Jumat sengsara, tapi Jumat Agung.
“Sambil berharap buah-buah penebusan secara melimpah, marilah kita haturkan doa-dia kita,” ujarnya.
BACA JUGA: Jadwal Siaran Langsung & Live Streaming Jumat Agung Hingga Paskah
Sebelumnya, Plt. Direktur Urusan Agama Katolik Kementerian Agama F. X. Rudy Andrianto menyampaikan kesepakatan antara pihaknya dan pihak gereja terkait ibadat di rumah.
"Kami sepakat meniadakan semua kegiatan keagamaan kegerejaan yang bersifat mengumpulkan umat, namun kami masih bisa merayakan di Gereja Katedral dan paroki, dengan sederhana tanpa kehadiran umat," ujarnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News