Bukan 1 Meter, Studi ini Ungkap Corona Bisa Menyebar Hingga...

13 April 2020 15:00

GenPI.co - Studi mengenai virus corona yang negah menjadi pandemi di seluruh duni terus dilakukan. Temuan terbaru, virus itu dapat menyebar di udara sekitar 4 meter. Jarak itu dua kali  lebih besar dari yang direkomendasikan oelh physical distancing saat ini.

Dilansir dari AFP, penelitian tersebut dilakukan oleh para ilmuwan di Akedmi Ilmu Kedokteran Militer Beijing. Mereka menguji sampe udara dan permukan di ICU dan bangsal perawaran virus corona di Rumah Sakit Huoshenshan di Wuhan.

BACA JUGA: WHO Pusing, Pasien COVID-19 Kembali Positif  Lepas Perawatan

Menurut penelitian tersebut, virus corona terkonsentrasi di lantai bangsal. Gravitasi dan aliran udara dikatakan jadi penyebab sebagian besar tetesan virus melayang ke tanah.

"Selanjutnya, setengah dari sampel sol sepatu staf medis ICU diuji positif. Karena itu, sol sepatu staf medis mungkin berfungsi sebagai pembawa,” ungkap penelitian itu.

Area yang menjadi tempat berkumpulnya virus adalah permukaan yang sering disentuh seperti mouse komputer, rel tempat tidur, kenop pintu, dan tong sampah.

Meski begitu, para staf medis dilaporkan sepenuhnya bebas dari infeksi. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan yang tepat dapat mencegah terjadinya infeksi.

Studi tentang virus corona yang  menular melalui udara telah menjadi perdebatan pada ahli. Laporan The Hill, hal itu merujuk pada studi sebelumnya yang dilakukan oleh MIT yang memberi kisaran penyebaran virus sejauh  7-9 meter. Namun, ahli penyakit menular AS terkemuka Dr. Anthony Fauci mengecam penelitian itu sebagai hal yang sesat.

“Klaim penelitian MIT kurang praktis, perlu bersin yang sangat kuat agar virus bisa menempuh perjalanan sejauh itu,”demikian laporan The Hill.

BACA JUGA: Duh, Kasus COVID-19 di China Bergerak Naik Lagi

Sementara laporan lain memberikan bukti kemungkinan teoritis transmisi virus secara aerosol. Hal tersebut merujuk pada tetesan air yang melayang beberapa jam di udara – yang biasanya tidak terjadi dalan kasus batuk dan bersin.

Meski demikian, tidak jelas seberapa menularnya jumlah virus dalam tetesan berukuran micron ini. Hal itu ga membuat WHO telah mengesampingkan risiko penularan aerosol.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co