GenPI.co - Sidang isbat 1 Ramadan 2020 bakal berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat untuk menentukan awal puasa Ramadan dengan cara telekonferensi, Kamis (23/4).
BACA JUGA: Virus Corona: Singapura Gawat, Semoga Indonesia Baik-Baik Saja
Hal itu dilakukan karena wabah virus corona (covid-19) masih merajalela di Indonesia.
"Seiring kebijakan physical distancing dan sesuai protokol kesehatan, kami menghindari ada kerumunan," kata Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin, Selasa (20/4).
Kemenag sendiri menyiapkan 82 titik di 34 provinsi untuk mengamati bulan baru alias hilal.
Titik pantau terbanyak ada di Jawa Timur dengan jumlah 27 tempat. Jumlah terbanyak kedua ada di Jawa Barat dengan delapan lokasi.
Nantinya sidang isbat akan dibagi menjadi tiga sesi. Sesi pertama adalah pemaparan posisi hilal.
Sesi itu diisi oleh anggota Tim Falakiyah Kementerian Agama. Sesi kedua sidang isbat akan digelar secara tertutup.
Sesi itu hanya dihadiri oleh perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), DPR, serta para pejabat Kemenag, termasuk Menag Fachrul Razi.
Direktur Urusan Agama Islam nantinya akan membacakan hasil rukyatul hilal dari seluruh Indonesia.
"Setelah mendengar laporan dan masukan dari ormas, menag akan menetapkan awal Ramadan 1441 H," kata Kamaruddin.
BACA JUGA: Promo Indomaret Mulai Hari Ini, Diskonnya Istimewa
Sesi terakhir adalah pengumuman kepada publik. Menag Fachrul Razi akan mengumumkannya melalui telekonferensi. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News