Tak Sekadar Hiasan, Dream Catcher Dapat Menangkal Mimpi Buruk

GenPI.co - Pastinya kamu tidak asing dengan hiasan satu ini yakni dream catcher. Merupakan gantungan yang dimaksudkan untuk penangkal mimpi buruk.

Dream catcher dipercaya menjaga dari mimpi buruk saat sedang tidur, Di mana benda ini pertama kali diciptakan oleh masyarakat Indian Amerika.

BACA JUGA: Rezeki Tak Terduga, Keberuntungan 4 Zodiak Ini Meledak Tak Keruan

Hiasan bulat dengan bulu-bulu yang menggantung ini dibilang cukup unik dan memiliki banyak variasi. 

Namun, dream catcher sesungguhnya tidak hanya sekadar terbuat dari benang yang disusun lalu membentuk pola tertentu. 

Gantungan aslinya dibungkus dengan jerami dengan bagian dalam bulatan terbuat dari cabang Res Willow yaitu akar pohon juga serat alami dan barang-barang suci yang sangat penting untuk menangkal hal buruk.

BACA JUGA: Manfaat Merendam Kaki Dengan Air Garam Ternyata Wow Banget

Penduduk asli Amerika dari suku Ojibwe Chippewa ini sangat memercayai tentang penangkap mimpi tersebut. 

Menurut legendanya, dream catcher sudah dipercaya sebagai jimat untuk melidungi orang yang sedang tertidur, khususnya bagi anak-anak.

Bentuk lingkaran diibaratkan sebagai kehidupan, benang yang membentuk pola jaring-jaring berfungsi sebagai menangkap mimpi buruk yang dialami saat malam hari, kemudian membuangnya pada siang hari. 

BACA JUGA: Jangan Heran, 4 Zodiak Ini Selalu Beruntung Dalam Percintaan

Manik-manik yang menempel dilambangkan sebagai laba-laba yang terus menenun jaring itu sendiri agar membentuk jimat suci.

Di beberapa daerah laba-laba dianggap sebagai hewan yang menyeramkan, tapi sebaliknya suku ini menganggap bahwa laba-laba dapat sebagai sumbol perlindungan dan kenyamanan secara spiritual masyarakat tersebut.

BACA JUGA: Ternyata 3 Zodiak Ini Otaknya Hanya Pikiran Negatif

Saat ini, dream catcher hanyalah sebagai hiasan saja, khususnya di Indonesia. Akan tetapi tidak sedikit juga orang yang masih memercayai bahwa dream catcher modern ini dapat menangkal mimpi buruk. Tergantung kepercayaan masing-masing orang.(*)