Setelah Wuhan Kini Shulan, Dunia Dibayangi Pandemi Gelombang 2?

13 Mei 2020 15:17

GenPI.co - Di saat kehidupan mendekati “normal” di China, termasuk di Wuhan tempat pertama kali ditemukan kasus warga terinfeksi virus corona kini ancaman pandemi gelombang dua muncul.

Kali ini bukan di Kota Wuhan, melainkan di Kota Shulan, Provinsi Jilin.

Kota tersebut dekat perbatasan Rusia dan Korea Utara. Pemerintah China menetapkan melakukan lockdown atas wilayah ini.

Pada hari Minggu, Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan ditemukan 17 kasus baru, hari kedua kenaikan dua digit dan mencapai jumlah tertinggi dalam hampir dua minggu.

BACA JUGA: Hari Pertama Lockdown Dibuka, AS Keteteran Virus Corona Melonjak

Dari lima kasus baru di antaranya,  ditemukan di tiga provinsi yang berbatasan dengan Rusia atau Korea Utara. Yaitu 3 di Provinsi Jilin. Lainnya di Heilongjiang dan Liaoning. 

Sementara itu, kasus baru di Provinsi Jilin berada di Kota Shulan, termasuk seorang wanita berusia 28 tahun, dan pria berusia 45 tahun dan 56 tahun.

Sehingga pasien positif virus corona di Kota Shulan menjadi 12 orang. 

Media pemerintah China, CGTN dilansir dari the Guardian mengatakan bahwa pihak berwenang telah memerintahkan penutupan sementara semua tempat umum di Shulan.

Fasilitas yang ditutup adalah sarana olahraga, bioskop, perpustakaan, dan siswa kembali belajar secara online, transportasi dibatasi, dan tak ada taksi yang dierkenankan meninggalkan Kota Shulan.

Warga diminta tetap di rumah, dan hanya keluar jika keadaan mendesak.

BACA JUGA: China Tercengang, Virus Corona Muncul Kembali di Wuhan

Tidak ada taksi yang dapat meninggalkan kota, dan semua transportasi umum telah ditangguhkan.

Selain China, sejumlah negara diketahui juga telah melonggarkan lockdown.

Hal itu memicu kekhawatiran dunia, jika gelombang dua pandemi virus corona berpotensi terjadi. Betulkah?

Berikut lockdown yang dilonggarkan selain China:

Korea Selatan 

Mengonfirmasi 34 kasus baru pada pekan lalu, yang  jumlah harian tertinggi dalam sebulan.

Sejak meningkat pesatnya pasien positif corona, negara ini melakukan lockdown dan melakukan pelacakan dengan detail.

Setelah mereda, lockdown dilonggarkan, dan muncul kasus baru yaitu seorang pria berusia 29 tahun, setelah mengunjungi tiga klub malam di Seoul sebelum dites.

Hal ini mendorong pemerintah setempat memerintahkan semua klub malam, diskotek, bar, dan tempat hiburan malam lainnya ditutup sementara.

Iran 

Satu negara yang juga  terpukul olehcovid-19,  dan kini telah mulai mengurangi batasan.

Namun, setelah ditemukan kasus baru, satu daerah di Iran kembali dikunci untuk mencegah penyebaran virus.

India

Kasus baru dengan klaster di pasar buah dan sayuran  kota Chennai, India selatan, langsung membuat pemerintah bergerak cepat.

Pasar tersebut telah dikaitkan dengan lebih dari 500 kasus virus, dengan 7.000 orang dalam pengawasan dan dikarantina.

Diketahui pasar, yang tetap terbuka selama lockdown dilakukan selama enam minggu di India.

Jerman

Pemerintah Jrman mulai mempertimbangkan kembali memberlakukan lockdown, jika pandemi gelombang dua terjadi dengan kemuculan kasus baru.

Jerman pada pekan lalu, mengumumkan pembukaan kembali secara bertahap toko-toko besar, sekolah, pembibitan, restoran.

“Akan ada gelombang kedua, tetapi masalahnya sampai sejauh mana. Apakah itu gelombang kecil atau gelombang besar? Masih terlalu dini untuk mengatakannya," kata Olivier Schwartz, Kepala Unit Virus dan Kekebalan France’s Pasteur Institute dilansir dari news.com.au. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co