Mitos dan Fakta Seputar Cokelat yang Harus Diketahui

19 Mei 2020 07:40

GenPI.co - Apakah kamu penyuka cokelat dan hampir setiap saat kamu menikmatinya? Cokelat selalu menjadi makanan ringan favorite untuk dikunyah dan sama-sama disukai oleh orang-orang dari segala usia.

BACA JUGA: Para Selir Kim Jong Un Memang Benar-benar Pilihan Top!

Cokelat sedang dicoba di banyak makanan penutup, mulai dari cangkir cokelat panas hingga cokelat truffle. Ini memiliki nutrisi penting yang memainkan peran penting dalam mempertahankan gaya hidup sehat. 

Cokelat dikenal untuk meningkatkan suasana hati ketika sedang stres atau saat mengalami PMS (sindrom pramenstruasi) yang mengganggumu. Cokelat sama sekali tidak buruk bagi kita, tetapi kamu melihat ada banyak mitos tentang cokelat yang tidak boleh kamu percayai!

Mari kita cari tahu mitos seputar cokelat dan mencari tahu kebenarannya. Simak selengkapnya di bawah ini.

BACA JUGA: China Akhirnya Mengaku Melakukan Pemusnahan Sampel Virus Corona

1. Mitos bahwa cokelat tidak memiliki manfaat kesehatan 

Faktanya cokelat adalah sumber antioksidan, seng, dan magnesium. Itu juga dikemas dengan protein, kalsium dan fosfat, yang membantu mengurangi resistensi insulin. 

Cokelat hitam memiliki jumlah antioksidan tertinggi dan mengonsumsinya akan membantu menjaga tekanan darah.

BACA JUGA: Waspada! Ternyata 4 Zodiak Ini Paling Sering Ganti Pacar

2. Mitos bahwa cokelat tinggi kafein

Makan cokelat akan meningkatkan suasana hati, tetapi mitos bahwa itu tinggi kafein. 

Sebatang cokelat atau segelas susu cokelat mengandung 6 gram kafein, yang sama dengan jumlah secangkir kopi tanpa kafein.

3. Mitos cokelat penyebab jerawat

Diet memainkan peran utama dalam menjaga kulit tetap sehat. Cokelat dapat menyebabkan jerawat karena kandungan lemak di dalamnya, tetapi kemungkinannya sangat sedikit. 

Peningkatan asupan makanan berminyak dan kombinasi bakteri adalah penyebab jerawat pada kulitmu.

4. Mitos cokelat menyebabkan gemuk

Cokelat bukan satu-satunya alasan di balik kenaikan berat badanmu. Makan cokelat dalam jumlah sedang tidak memengaruhi kesehatan dan berat badan. Konsumsi makanan olahan berlebih menyebabkan kenaikan berat badan. 

5. Mitos cokelat menyebabkan gigi berlubang

Cokelat bukan alasan utama untuk menyebabkan gigi berlubang. Faktanya, gigi berlubang terbentuk ketika bakteri di dalam mulut memetabolisme gula dan pati dari semua jenis makanan yang dimakan untuk menghasilkan asam. Asam ini makan melalui enamel gigi, sehingga menyebabkan rongga.

6. Mitos cokelat menyebabkan diabetes 

Cokelat tidak perlu sepenuhnya dihindari oleh penderita diabetes karena memiliki indeks glikemik yang rendah. 

Ini dapat meningkatkan sensitivitas insulin pada orang dan disfungsi endotel pada pasien diabetes.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Annissa Nur Jannah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co