GenPI.co - Perusahaan bioteknologi Amerika Serikat Moderna Inc mengemukakan vaksin yang tengah diuji coba untuk melawan virus corona (covid-19) menunjukan kemajuan yang pesat.
Masih dibutuhkan penelitian lanjutan. Namun, jika berjalan lancar, Vaksin mRNA-1273 siap digunakan pada Januari 2021.
Lewat siaran persnya pada Senin waktu setempat, uji klinis dari studi fase I yang dipimpin Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) dibeberkan.
BACA JUGA: Rincian Harga 19 Mei: Vaksin Corona Ditemukan, Emas Antam Turun!
Uji coba vaksin tersebut diberikan pada pasien positif corona usia 18 tahun-55 tahun dengan dosis 25, 100 dan 250 mikrogram.
Ada 45 orang pasien yang diberikan vaksin ini, takaran dosis dipisahkan dalam tiga kelompok. Masing-masing terdiri dari 15 orang.
Dari uji coba tersebut, menunjukan hasil positif dan tidak memiliki efek samping berarti.
BACA JUGA: Bursa 19 Mei 2020: IHSG Tunggu BI Rate, Saham TLKM Direkomendasi
Kalau pun ada efek samping terlihat pada pasien yang diberikan dosisi 250 mikrogram, tapi hanya bersifat sementara dan sembuh sendiri.
Berdasarkan uji tersebut, Moderna mempelajari tingkat dosisi 50 dan 100 mikrogram di studi fase 2.
"Data sementara fase 1, menunjukan bahwa vaksi mRNA-1273 memunculkan respons kekebalan," kata Tal Zaks, Kepala Petugas Medis Modera.
CEO Moderna, Stephane Bancel mengatakan timnya akan bergerak cepat untuk memulai studi fase 3 pada Juli mendatang.
BACA JUGA: Bupati Cantik: Masker Tak Mampu Tutupi Pesona Christiany Tetty
Apabila berhasil, the biologics license application (BLA) akan diajukan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).
Diketahui, saat ini sejumlah negara tengah berusaha menemukan vaksin yang bisa memunculkan antibodi agar kebal pada virus corona. (*/ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News