Sabang Marine Festival 2018 Eksplor Segitiga Emas Saphula

17 April 2018 09:39

Di ujung barat Indonesia, terdapat sebuah kawasan yang dinamakan segitiga emas bahari Saphula. Kawasannya mencakup Sabang-Phuket-Langkawi. Pesona lautnya menjadi sebuah  potensi besar untuk menarik wisatawan. Jadi tak salah jika gelaran Sabang Marine Festival (SMF) 2018 hadir untuk mengeksplor segitiga emas ini. Mengusung ‘Sabang-Golden Marine Tourism Triangle’, kegiatan ini akan dihelat 26 hingga 30 April 2018. Lokasinya di Pelabuhan CT-1 Teluk Sabang, Kota Sabang.

“Upaya tersebut telah membuahkan hasil yang positif. Terutama untuk mempromosikan Sabang ke dunia internasional. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) melalui jalur laut seperti menggunakan cruise ships dan yacht,” kata Indroyono Soesilo dalam jumpa pers di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Senin (16/4).

Peningkatan kunjungan yacht ini, Lanjut Indroyono, merupakan dampak dari SMF. Sebab, SMF adalah ajang promosi wisata bahari. Sekaligus memperkenalkan potensi wisata di Kawasan Sabang. Terlebih, Pelabuhan Sabang telah ditunjuk sebagai salah satu pintu masuk cruise dan yacht di Indonesia. Tentunya berdasarkan Peraturan Presiden No. 105/2015.

“Asal destinasi ditambah, tentu para yachter atau penumpang cruise akan lebih sering ke Sabang. Sebab pariwisata tanpa destinasi adalah nol. Selain itu deregulasi Cruise Ship terkait QICP (Karantina, Imigrasi, Bea dan Cukai, dan Syahbandar) yang sebelumnya satu bulan kini hanya satu jam dan prosesnya dilayani satu pintu,” ujar Indroyono.

Sedangkan Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) Sayid Fadhil mengatakan, Sabang Marine Festival 2018 merupakan even keempat yang dilaksanakan pasca event Sail Sabang 2017. Even ini juga dilakukan untuk meningkatkan kerjasama  segitiga emas wisata bahari Saphula (Sabang-Phuket-Langkawi).

Pada tahun 2015, lanjut Sayid Fadhil, jumlah peserta SMF sebanyak 17 yacht. Jumlah ini meningkat menjadi 20 yacht pada 2016, dan 2017 sebanyak 23 yacht dari berbagai belahan dunia. Diantaranya Selandia Baru, Jepang, Belanda, Australia, Filipina, Amerika Serikat, Denmark, Inggris, Kanada, Australia, Thailand, Swiss, dan Spanyol.

“Tahun ini, yang sudah mendaftar berjumlah 22 yacht. Dan masih bisa terus bertambah. Bahkan sebelum acara ini dilaksanakan, sudah terlihat beberapa yacht yang telah singgah,” ujar Fayid.

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Sabang pun mengalami peningkatan. Dan diproyeksikan akan terus bertambah. Sayid Fadhil pun optimis Sabang bisa kembali berjaya seperti Tahun 1883. Saat itu semua kapal besar dari Eropa berhenti di Sabang untuk mengisi air dan batubara. Sekarang mereka berhenti karena panorama di sana bagus.

“Jumlah wisman tahun 2017 mencapai 22.737. Sedangkan untuk proyeksi tahun 2018, jumlah wisman akan meningkat menjadi 29.084. Serta tahun 2019 mencapai 38.681 wisma. Hal itu lantaran Sabang memiliki kedekatan wilayah (jalur yacht) dengan Maldives (2.550 km), Teluk Banggala dan Bangkok (1.100 km). Serta mempromosiakan wisata bahari kawasan Sabang kepada para pelayar (yachties) di Langkawi dan Pangkor Malaysia,” ia memaparkan.

Acara SMF yang didukung Kementerian Pariwisata, juga akan dimeriahkan khanduri laut festival yang akan menampilkan adat, budaya, seni dan kuliner Aceh. Indonesia sangat menarik bagi para yachter karena keramahannya.

“Pada saat SMF juga akan dilaunching Sabang Yacht Club dimana itu menjadi pusat informasi bagi para yachter untuk datang ke Sabang. Selain itu juga ada ada art perform untuk penampilan seni-budaya lokal. Nantinya yachter diberi kegiatan menarik, misalnya floating marina, lomba perahu, dan aktivitas lainnya,” Fayid mengimbuh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co