7 Fakta di Balik Keindahan Danau Toba

15 Januari 2019 12:12

Siapa yang tidak tahu Danau Toba. Salah satu destinasi unggulan yang ada di sumatera Utara. Keindahan alamnya seolah menyihir para pengunjung untuk berdecak kagum. Namun siapa sangka dibalik keindahan Danau Toba menyimpan fakta-fakta yang menarik untuk dibahas.

Berikut pembahasan tentang 7 Fakta di Balik Keindahan Danau Toba.

1. Danau Toba merupakan gunung api purba

Siapa yang sangka kalau Danau dengan pemandangan yang indah di Sumatera Utara ini adalah kaldera sebuah gunung api purba yang meletus pada 74.000 tahun lalu. Menurut para ilmuan, Gunung Toba pernah meletus sebanyak 3 kali. Pada letusan pertama terjadi pada 800.000 tahun lalu, letusan ini menghasikan kaldera sisi selatan gunung yang meliputi daerah Parapat dan Porsea, Sumatera Utara. Letusan ke-2 memiliki kekuatan yang kecil terjadi pada 500.000 tahun lalu dan membentuk kaldera di sisi utara, yaitu di daerah Silalahi dan Haranggaol. Sedangkan letusan ke-3 menhasilkan kaldera yang mengubah gunung Toba menjadi Danau Toba dengan terbentuknya pulau Samosir di tengahnya dan peristiwa tersebut terjadi pada 74.000 lalu. 

2. Letusan Toba mengakibatkan perubahan iklim

Letusan gunung Toba menyebabkan kematian massal dan beberapa spesies mengalami kepunahan. Salah satunya adalah hewan-hewan raksasa seperti Dinosaurus dan spesies purba lainnya. Beberapa bukti DNA, letusan gunung Toba menyusutkan jumlah manusia sekita 60 persen dari jumlah populasi manusia bumi saat ini. 

Baca juga: Keren! Jalur Kereta Medan Danau Toba Segera Dibangun

3. Debu Riolit di temukan di berbagai belahan bumi 

Debu Riolit (rhyolite) yang usianya setara dengan batuan Toba di temukan di Malaysia. Bahkan batuan serupa pun ditemukan sejauh 3.000 kilometer ke utara hingga India Tengah, dan samudra Hindia. 

4. Destinasi Danau Toba merupakan destinasi favorit para turis

Pada tahun 1990-an. Danau Toba merupakan detinasi favorit para turis asing. Mereka kebanyakan berasal dari Belanda, Malaysia, SIngapura, Jerman, Jepang, Korea bahkan dari Amerika. Danau Toba dianggap lebih populer dari pada Bali. Tak heran jika masyarakat di sekitar Toba beberapa di antaranya ada yang menikah dengan para turis.  

5. Pulau Samosir dan pulau Sumatera 

Jika wisatawan datang ke Toba dan ingin ke Pulau Samosir, kebanyakan mereka datang dari Parapat harus menyebrangi danau untuk sampai di Samaosir. Jika kita tidak mau melakukan melakukan penyebrangan, kita bisa menuju Samosir melalui Telle dengan jalur darat. Konon Samosir dan pulau Sumatera dulunya tidak terpisah, namun saat Belanda datang, masyarakat Batak membelah pulau Samosir dengan pulau Sumatera agar Belanda tidak bisa masuk dan tujuan itu pun berhasil. Kendati demikian pemutusan jalur itu justru dirasa makin menyulitkan masyarakat sendiri untuk keluar dari Samosir. Oleh karena itu, dibangunlah jembatan sebagai akses penyebrangan.  

6. Cerita Kanibalisme suku Batak

Cerita kanibalisme ini bisa kita temukan saat berkunjung di Samosir. Tepatnya di Huta Sialagan. Di sana ada sebuah cerita tentang sebuah batu kursi persidangan. Batu Kursi persidangan digunakan untuk menyidang orang-orang yang berbuat salah atau berhianat. Setelah kepalanya dipenggal, tubuh si korban dimasak dan dijadikan santapan. Sementara organ dalamnya dimakan oleh raja. Katanya dengan memakan tubuh orang tersebut maka ilmu yang mereka miliki akan pindah ke orang yang memakannya. 

7. Gunung Toba sampai saat ini masih aktif

Benarkah Gunung Toba masih aktif? Gunung Toba merupakan gunung berapi super (Super Volcano) yang mengelilingi danau dan pulau Samosir. Menurut para meneliti gunung tersebut masih akfit. Dibuktikan juga dengan adanya beberapa spot wisata pemandian air panas dimana sumber air panas tersebut berasal dari gunung-gunung disekitar danau Toba. Gunung Toba pun diprediksikan bisa meletus lagi, namun saat ini kita tidak tahun prediksi meletusnya. Sementara itu lokasi Gunung Toba terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu Eurasia, Indo-Australia dan lempeng Pasifik. 


Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co