Harga Tiket Garuda Berangsur Normal

16 Januari 2019 23:30

JAKARTA – Harga tiket Garuda Indonesia berangsur normal. Dibeberapa rute, penurunan tiket pesawat Garuda bahkan mencapai 50%. Maskapai milik pemerintah ini juga menyiapkan program khusus reguler bagi 3 kategori penumpang.

Penurunan di 4 rute dengan Jakarta sebagai poros utamanya, bahkan sangat signifikan. Rute tersebut adalah Aceh, Yogyakarta, Surabaya, hingga Denpasar. 

Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara mengungkapkan, respons cepat diberikan Garuda dengan acuan market.

“Harga tiket sudah diturunkan. Garuda Indonesia harus menyesuaikan dinamika yang terjadi di pasar. Ini juga menjadi bagian komitmen layanan terbaik yang diberikan Garuda. Sebagai awalan, penurunan harga berlaku untuk beberapa rute,” ungkap Ari, kemarin.

Normalisasi signifikan berlaku rute Aceh-Jakarta. Saat ini rute ini dibanderol Rp1,6 Juta atau turun 50%. Mensikapi Natal dan Tahun Baru (Nataru) kemarin, rute ini dilabeli Rp3,2 juta. Penurunan banderol tiket juga diberlakukan untuk poros Jakarta-Surabaya. Turun hampir 19%, tiket Jakarta-Surabaya kini dijual seharga Rp1,3 Juta. Tiket rute ini sebelumnya dijual Rp1,6 Juta.

“Harga tiket Aceh dan Surabaya saat ini sudah turun. Kami harap momentum ini bisa dimanfaatkan oleh para wisatawan. Meski harga turun, pelayanan Garuda Indonesia tetap prima. Kami tetap berikan yang terbaik kepada para konsumen,” tuturnya.

Treatment sedikit berbeda diberikan kepada Jakarta-Denpasar. Poros ini masih mengkombinasikannya dengan kalkulasi prime time. Sebab, arus besar penumpang masih terjadi di pukul 06.00-09.00 WIB dan sore hari. Permintaan pasar di poros Jakarta-Denpasar juga tinggi mulai Kamis sore hingga Senin siang. Ari menambahkan, penyesuaian masih berlaku untuk jalur Denpasar.

“Untuk rute Jakarta-Denpasar masih dalam tahap penyesuaian. Traffic-nya masih tinggi sekali, meski itu hanya pada waktu-waktu tertentu saja. Tapi, untuk tarif yang lain sudah diturunkan,” ujar Ari lagi.

Perubahan harga juga menyasar penerbangan berbiaya murah. Untuk rute Jakarta-Surabaya sekarang ini sudah dibanderol sekitar Rp500.000. Untuk poros Jakarta-Yogyakarta ada di angka Rp300 Ribu sampai Rp400 Ribu.

“Maskapai LCC juga turun. Harga tiket saat ini sangat kompetitif. Yang jelas regulasi untuk memakai batas atas harga tiket sudah selesai,” jelas Ari.

Meski mengacu batas atas, maskapai sebenarnya selalu menggunakan harga batas bawah sejak 2016. Ari yang juga Ketua Inaca menuturkan, struktur biaya maskapai pada dasarnya kompetitif. Sebab, avtur sebagai bahan bakat memiliki harga tertinggi 171% dengan kurs 17%. Secara kalkulasi, biaya operasional maskapai 40% hingga 45% untuk avtur, sewa pesawat 20%, dan pembiayaan tenaga kerja 10%.

“Maskapai pada dasarnya tetap mengikuti regulasi yang berlaku. Tapi, memang ada beban pembiayaan yang harus ditutup. Meski hanya 10%, pembiayaan tenaga kerja juga sangat vital,” katanya lagi.

Mengacu data Inaca, ribuan tenaga kerja berhasil diserap oleh maskapai. Untuk Garuda Indonesia bisa menampung sekitar 10.000 tenaga kerja. Citilink membuka kesempatan bekerja bagi 2.000 orang, lalu ada 4.500 lapangan kerja yang dibuka oleh Sriwijaya. Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani Mustafa menerangkan, perubahan turun harga tiket pesawat menjadi keuntungan bagi pariwisata.

“Industri pariwisata di daerah pasti menyambut upaya penurunan tarif pesawat. Apa yang dilakukan oleh Garuda Indonesia akan memberi impact positif bagi pariwisata secara luas. Arus dan pergerakan wisatawan akan semakin besar karena tiket murah. Belum lagi Garuda memberikan banyak kejutan bagi penumpangnya,” terang Rizki.

Menegaskan keramahannya, Garuda Indonesia  memberikan diskon khusus bagi 3 latar belakang. Ada kalangan veteran, manula, dan para pelajar. Mereka bisa menikmati diskon yang ditawarkan Garuda hingga 25%. Saat ini Garuda Indonesia juga sedang mempertimbangkan untuk memberikan fasilitas serupa bagi penjaga perbatasan dan guru di pedalaman.

“Apa yang dilakukan oleh Garuda harus diapresiasi. Publik kembali bisa menikmati fasilitas berupa tiket murah. Kesempatan ini harus dimanfaatkan, apalagi beberapa daerah segera menggelar berbagai event rutinnya,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cholis Faizi Sobari

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co