Melukis Karikatur, Hingga Ditentang Rezim Orba

17 Juni 2020 14:15

GenPI.co - Di dunia seni lukis, karya goresan tangan Suwito tidak usah diragukan lagi. Sebab, dirinya sudah mulai berkarya sejak tahun 1989 bersama seniman lainnya di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Diawali melukis untuk kartu ucapan dengan lekukan huruf yang indah dilakukan. Sebab, pada masanya kartu ucapan sangat tren sebelum hadirnya radio panggil dan telepon saluran untuk memberikan ucapan.

BACA JUGA: Cerita Asmirandah Ikut Program Bayi Tabung

Menjadi seorang pelukis bukan datang begitu saja untuk Suwito. Sebab, panggilan jiwa karena memiliki bakat sebagai pelukis sejak usia dini.

Walaupun, baru menginjak usia 25 tahun pria kelahiran Solo, 16 September 1966 itu baru mulai berkarya dan menekuninya.

Memiliki bakat, tapi bukan perkara mudah menjadi seorang pelukis handal. Suwito pun tidak henti-hentinya belajar, tentunya agar lukisan punya karakter yang khas.

"Bakat harus kembangkan, mulai dari nol saya jalani lewat pergaulan dengan seniman dan senior lainnya. Hingga akhirnya mendapatkan pengakuan dan nama saya mulai banyak yang mengenal," katanya kepada GenPI.co Selasa, (16/6).

Seiring berjalanya waktu kartu ucapan pun mulai ditinggalkan dan beralih dengan tema karikatur. Tapi pada era order baru karikatur sangat dibatasi dan belum terlalu diminati.

"Saat orde baru tidak bisa menampilkan selera humor berbalut kritik lewat karikatur berbau politik. Tapi selepas orba dan memasuki era demokrasi tren karikatur meningkat," ucapnya.

Memasuki era digital saat ini, Suwito berpendapat masa keemasan karya karikatur masih terjadi beriringan dengan tema potret.

Tentunya menjawab pertanyaan besar, dahulu para seniman risau tidak dapat hidup dari seni lukis. Tapi dengan era digital malah semakin menjanjikan.

"Banyak karya digital saat ini. Tapi handmade seperti lukisan masih sangat tinggi peminatnya sebelum pandemi," tutupnya.

BACA JUGA: Duh, 3 Zodiak Ini Bernasib Menyedihkan Sekali

Kini goresan Suwito di atas kanvas sudah banyak dipamerkan. Para pejabat negara pun turun membeli lukisannya dan sampai-sampai turis mancanegara turun terbuai memiliki karyanya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Andri Bagus Syaeful

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co