GenPI.co - Merebaknya virus corona semenjak awal tahun 2020 menyebabkan masyarakat terus penasaran.
Tak sedikit yang belum mengetahui asal muasal virus ini berasal. Sehingga edukasi tentang dampak dan pencegahan perlu dilakukan oleh pemerintah.
BACA JUGA: Simak Saran Dokter Cantik Reisa untuk Halau Virus di New Normal
“Saya perlu sampaikan bahwa virus ini benar-benar ada, saudara-saudari,” ucap Dokter Reisa sebagai Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional saat konferensi pers di Media Center, Jakarta, pada Selasa (16/6/2020).
Dokter Reisa mengatakan bahwa virus yang pertama kali ditemukan pada Desember 2019 memiliki banyak jenis. Virus ini biasanya ditemukan pada satwa.
Beberapa jenis virus Corona menginfeksi manusia, seperti severe acute respiratory syndrome atau SARS pada awal tahun 2000-an dan middle east respiratory syndrome atau MERS di 2012.
“Sejauh ini, kita ketahui ada beberapa jenis virus Corona yang dapat menyerang manusia. Tipe virus-virus tersebut adalah penyebab wabah besar dunia sebelumnya, yang tadi saya sebutkan SARS dan MERS Cov, dan ketiga ini SARS-CoV-2,” imbuh Reisa.
Covid-19 yang ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO pada 11 Maret 2020 lalu dapat masuk ke tubuh manusia melalui mukosa mata, hidung dan mulut.
Virus ini menggandakan diri di dalam sel tubuh manusia, terutama di bagian saluran pernapasan bawah, seperti paru-paru.
“Ia (virus) juga mengganggu imunitas atau kekebalan tubuh, dan bagi mereka yang sudah memiliki penyakit penyerta, atau penyakit bawaan seperti penyakit ginjal, diabetes, darah tinggi, akibatnya dapat menjadi fatal,” jelasnya.
Reisa menambahkan bahwa penyebaran virus dari satu manusia melalui percikan cairan yang berasal dari saluran pernapasan dan mulut, seperti buliran yang keluar saat batuk atau bersin, yang kita sebut sebagai droplet.
Penularan dapat terjadi melalui kontak terhadap droplet tersebut, baik secara kontak langsung dengan orang yang membawa virus atau melalui perantara permukaan yang dipegang oleh orang tersebut.
Ketika seseorang batuk atau bersin atau saat berbicara pun, virus tersebut dapat keluar bersamaan dengan percikan liur atau cairan hidung.
Upaya pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan sangat penting untuk dilakukan setiap individu.
Penggunaan masker yang baik dan benar sangat dianjurkan, bahkan wajib apabila di ruang publik.
Di samping itu, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, atau dengan cairan pencuci tangan yang mengandung alkohol.
BACA JUGA: Dokter Reisa Sarankan Ganti Masker Setelah Empat Jam Pemakaian
“Paling penting jaga jarak, percikan droplet tersebut bisa mencapai jarak 1 sampai 2 meter, baik ketika seseorang berbicara atau saat lawan bicaranya batuk, atau bersin,” tutup Reisa.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News