Lagu Politik Uang, Sindiran Keras Iwan Fals Kepada Politisi Busuk

23 Juni 2020 14:10

GenPI.co - Iwan Fals sangat piawai menciptakan deretan lagu berlatar belakang tragedi, kerasahan sosial dan menyuarakan suara rakyat, serta bertemakan percinta.

Pemilik nama Virgiawan Listanto berani menuliskan lirik-lirik yang sangat tajam mengkritisi pemerintahan. Apalagi untuk para koruptor, dirinya sangat tidak kenal ampun memberikan kritik.

BACA JUGA: Perombakan Kabinet, Ini 3 Menteri yang Layak Diganti

Seperti lagu "Politik Uang" yang rilis pada tahun 2004 lalu. Iwan Fals dengan gamblang menyuarakan hal-hal kelam dunia perpolitikan Indonesia.

Memang bukan rahasia lagi di Indonesia yang dinamakan politik uang tidak lagi menjadi hal yang tabu. Sebab, praktek itu jelas terjadi.

Lagu Politik uang memberikan gambaran ketika ingin berkuasa, mau menjadi anggota DPR, kepala desa ingin jadi Bupati dan kekuasaan lainnya sangat akrab dengan perputaran uang. Apalagi, pemilihan yang dilakukan langsung oleh rakyat sangat rantan suap.

BACA JUGA: Pemerintah Arab Saudi Tetap Menggelar Ibadah Haji, Tapi...

Lirik yang dituliskan Iwan Fals dalam lagu itu pun sangat blak-blakan mengungkapan apa yang terjadi. Membuat lagu itu sangat menarik perhatian khalayak luas.

Berikut ini GenPI.co sampaikan lirik lagu "Politik Uang" milik Iwan Fals:

Boleh saja partai ribuan jumlahnya
Tapi yang menang yang punya uang
Seorang cepek ceng sudah bisa jadi presiden
Begitulah cerita yang berkembang

Gontok-gontokan sudah nggak musim
Adu doku ini yang ditunggu-tunggu
Pemilu tempat berpestanya uang palsu
Habis kalau nggak gitu nggak lucu

Program-program berseliweran
Seperti dongeng zaman kecil dulu
Walau ternyata hanya kibul doang
Tapi kampanye bikin hati senang

Bul kibul tak kibul-kibul
Kibul diadu demi perkibulan
Ini sudah dari zaman baheula
Dari zaman raja-raja sampai sekarang

Uang adalah bahasa kalbu
Santapan rohani para birokrat
Tentu saja tidak semuanya
Tapi yang pasti banyak yang suka

Jangan heran korupsi menjadi-jadi
Habis itulah yang..(*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Andri Bagus Syaeful

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co