Diskusi Kopi di Acara Pre Event WMBC 2019

22 Januari 2019 14:41

Kompetisi seduh kopi level nasional, WMBC (Wonosobo Manual Brew Competition) 2019 yang dihelat tanggal 3 Februari mendatang di Kedai De Koffie Wonosobo. Sebagai pemanasan, Komunitas Join Kopi Wonosobo mengadakan pra acara di paseban Pasar Kumandang, Minggu (20/1). Acara berlangsung hangat dengan bahasan segala sesuatu terkait kopi.

Menurut Dani Wahyu Satria, narasumber sekaligus panitia, kegiatan ini adalah sebuah ruang dan kesempatan yang dibuka panitia untuk diskusi, sosialisasi terkait WMBC, sharing terkait potensi scale up di beberapa lini. Kegiatan itu juga  merupakan bentuk tanggung jawab panitia dalam menghelat kompetisi bergengsi ini.

“Kami menggandeng media partner Barista Komedi untuk pendaftaran peserta dan GenASRI Wonosobo untuk menggelar pra acara juga beberapa konten publikasi,” terangnya.

Dani juga mengungkap alasan mengadakan acara di Pasar Kumandang. “Karena berbagai pertimbangan salah satunya adalah Pasar Kumandang kami nilai sebagai satu gerakan kreatif yang “asli desa”. Spirit kreatif dan lokal itu, senada dengan komunitas Join Kopi Wonosobo sebagai panitia,” ia menuturkan.

Dijelaskan oleh Dani bahwa sisi penting dari kompetisi selain sebagai jembatan antara hulu dan hilir, juga termasuk edukasi untuk para pegiat kopi lokal seluruh Indonesia agar bisa menilai kopi lebih objektif dan makin mengenal kriteria kopi yang layak dan bagus. Itulah mengapa tahun ini diambil tema #MelekKopi. Keberhasilan WMBC tahun lalu terkait visi misi tentang edukasi dan jembatan dari petani hingga proses seduhan juga disambut baik oleh petani lokal dan barista dalam beberapa testimoni yang disampaikan di saat acara kemarin.

Mas Ipox , salah satu pemilik kedai yang juga peserta WMBC 2018 juga menyambut positif dengan adanya ajang kompetisi tersebut,

“Dengan adanya kompetisi semacam ini, saya jadi lebih banyak memperhatikan detil-detil seperti hospitality, pelayanan, memberikan informasi yang ‘benar’ kepada konsumen, dan tentunya teknik. Secara income, jelas berpengaruh. Saya juga jadi lebih ‘peduli’ terhadap perawatan kopi dan berdiskusi dengan banyak petani kopi,” terangnya.

Antusiasme peserta juga sangat besar dilihat dari catatan panitia. Dalam 2 menit pendaftaran via website dibuka, 32 slot langsung penuh. Peserta yang didominasi oleh mereka yang berdomisili di luar daerah, tentunya sangat menantikan adanya kompetisi yang pada tahun lalu digelar dengan sukses ini. Bahkan, juri yang didatangkan tidak tanggung-tanggung, level mereka rata-rata tidak hanya nasional namun juga Asia.

“Kelak, suatu saat, 2-4 tahun lagi, kompetisi ini akan jadi milik satu Wonosobo (bukan hanya panitia). Saya kira Wonosobo harusnya mendukung kompetisi WMBC ini menjadi kompetisi tahunan yang tiap tahun akan semakin besar dan besar lagi”, tambah Dani.

Kompetisi seduh dengan sistem satu babak open service ini akan jadi atraksi dan daya tarik sendiri bagi penonton juga pelaku kopi. Karena tidak hanya dinilai dari skill, para peserta akan dilihat dari cara mereka presentasi, yang kaitannya erat dengan sisi product knowledge yang dihadirkan oleh peserta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co