Para Wanita Hebat di Dunia Olahraga Ekstrem

27 Juli 2020 07:41

GenPI.co - Olahraga ekstrem memang didominasi oleh kaum pria. Namun, saat ini juga sudah banyak perempuan yang menggemari berbagai jenis olahraga ekstrem, baik sebagai hobi ataupun untuk membentuk tubuh.

BACA JUGA: 5 Zodiak Paling Sakti, Diprediksi Terpuruk Malah Bisa Sukses

Memang olahraga merupakan sesuatu yang bersifat universal dan bisa dilakukan siapa saja, baik laki-laki dan perempuan. Meski demikian, ada beberapa orang yang menganggap sejumlah jenis olahraga terlalu ekstrem untuk dilakukan perempuan. 

Jenis olahraga ekstrem yang digemari para perempuan pun sangat beragam, baik olahraga dalam air, darat ataupun di udara. Beberapa olahraga ekstrem yang banyak digemari perempuan di antaranya naik gunung, arung jeram dan paralayang.

BACA JUGA: Pria Akan Berhenti Berjuang Demi Cintanya Karena Ini

Umumnya, perempuan yang menggemari olahraga ekstrem adalah mereka yang memiliki selera petualang. Bahkan, beberapa di antaranya telah sukses menjadi atlet dan meraih berbagai prestasi.

Salah satunya adalah Defia Rosmaniar, yang dikenal sebagai atlet taekwondo muda dan berprestasi, yang berhasil meraih emas di ajang Asian Games 2018.  

Perempuan asal Bogor, Jawa Barat ini bahkan berhasil mengukir sejarah raihan emas pertama Indonesia di cabang olahraga taekwondo pada ajang Sea Games.

BACA JUGA: Rezeki Ajaib Minggu Ini, 5 Zodiak Bersyukur Tetap Mujur

Defia pun mengaku banyak orang yang memberi komentar negatif kepadanya, karena memilih cabang olahraga taekwondo. Sebab, taekwondo identik dengan bela diri dan berkelahi, sehingga dianggap lebih cocok untuk laki-laki.

"Banyak yang komen kok cewek jadi atlet taekwondo sih, banyak banget. Tapi ya udah, toh yang jalanin hidup ini kan kita sendiri bukan orang lain," kata Defia kepada GenPI.co, Rabu (1/7).

Perempuan kelahiran Bogor, 25 Mei 1995 ini pun berpendapat bahwa posisi atlet taekwondo perempuan mulai bisa menyusul para atlet laki-laki. 
Meskipun secara fisik laki-laki lebih kuat, namun perempuan dan laki-laki tetap bisa bersaing dengan sehat.

"Kalau aku liat dari sisi sesama atlet, pastinya atlet cowok lebih kuat dari atlet cewek. Tapi bukan enggak mungkin cewek bisa lebih kuat dari cowok. Jadi sama-sama aja bersaing secara sehat," ujarnya.

Begitu juga halnya dengan Arrohma Sukma Permada Marga Dineta, perempuan asal Ponorogo yang hobi naik gunung. Menurutnya, tidak masalah jika seorang perempuan memiliki hobi olahraga eksttrem, selama masih bisa menjaga dirinya sendiri.

"Kalau aku sih enggak masalah, karena setiap orang memiliki hobi masing-masing dengan risiko yang beda-beda," kata Rohma kepada GenPI.co, Selasa (21/7).

Rohma sudah memiliki hobi naik gunung sejak masih duduk di bangku SMA. Hingga saat ini, sudah ada puluhan gunung yang didaki oleh Rohma. 

Rohma sendiri terlahir dalam keadaan normal. Namun kecelakaan yang menimpanya pada bulan Agustus 2018 lalu membuatnya harus merelakan satu kakinya. 

Meski demikian, hal tersebut tidak membuat dirinya berhenti untuk menggemari olahraga ekstrem. Dengan satu kakinya tersebut, Rohma sudah menyambangi sejumlah destinasi, di antaranya Gunung Prau, Gunung Pundak, Puthuk Siwur, Coban Talun, Gunung Penanggunan, dan Bukit Krapyak. 

"Buat perempuan pun menurut aku gak masalah punya hobi olahraga ekstrem, yang penting safety-nya, persiapannya, fisik dan mentalnya juga," ujarnya.

Salah satu kesulitan yang seringkali dihadapi Rohma sebagai perempuan adalah bagaimana mendapatkan izin dari orang tuanya. Ia mengatakan, orang tuanya sering merasa khawatir jika dirinya naik gunung.

"Orang tua sering was-was karena kita cewek. Tapi aku juga belajar untuk memberi pemahaman ke orang tuaku kalau aku sudah punya persiapan yang lengkap, mulai dari makanan, tenda, baju dan sebagainya," papar Rohma.

Lalu, sebenarnya aman enggak sih perempuan yang hobi melakukan olahraga esktrem?

Spesialis kedokteran olahraga, dr Andika Raspati menjelaskan bahwa olahraga ekstrem sebenarnya aman untuk perempuan. Meski demikian, harus diperhatikan bahwa tingkat beban latihannya seimbang dengan asupan nutrisi.

"Olahraga ekstrem jika diakukan oleh perempuan dengan tata cara yang baik dan juga memperhatikan kondisi tubuh, seharusnya fine-fine saja," kata dr Dhika kepada GenPI.co, Kamis (23/7).

Dr Dhika pun memberikan tiga tips aman bagi para perempuan penggemar olahraga ekstrem. Tips yang pertama adalah menjaga keamanan, dengan menggunakan peralatan yang sesuai standar dari jenis olahraga ekstrem yang dilakukan, seperti helm dan jaket pelindung.

"Tips yang pertama pastinya safety, karena olahraga ekstrem itu risikonya tinggi untuk terjatuh, kena benturan dan kecelakaan," ujarnya.

Tips yang kedua adalah menjaga dosis latihan agar tidak membebankan tubuh. Selain itu, perhatikan pula untuk masa pemulihan atau recovery-nya.

"Yang kedua perhatikan beban latihannya jangan terlalu tinggi, recovery-nya juga," kata dr Dhika.

Kemudian, tips yang terakhir adalah menjaga asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Dr Dhika menekankan agar nutrisi yang masuk ke dalam tubuh seimbang dengan beban latihan yang dilakukan.

"Perempuan itu sensitif sama urusan beban latihan dan nutrisi. Jangan sampai gara-gara bebannya terlalu tinggi dan nutrisinya gak bagus, bisa mempengaruhi masalah hormonalnya," papar dr Dhika.

Nah, sekarang sudah jelas kan bahwa perempuan sebenarnya juga bisa dan boleh melakukan olahraga ekstrem, selama menjaga keamanan dan memahami kondisi diri. Bagaimana, apakah kamu tertarik untuk mencoba berbagai jenis olahraga ekstrem?(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Yasserina Rawie

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co