Viral Kasus Gilang Bungkus, Fetish atau Sakit Jiwa?

31 Juli 2020 16:40

GenPI.co - Belakangan ini dunia maya dihebohkan dengan kasus seorang pria bernama Gilang, yang memaksa orang lain membungkus dirinya dengan kain jarik. 

Melihat perilaku aneh mahasiswa dari kampus di Surabaya ini, banyak orang menyebut dirinya memiliki fetish yang tak lazim.

Namun, tak sedikit orang mengklaim jika Gilang mengidap kelainan jiwa. Bagaimanakah medis melihat ini?

BACA JUGA: Gempar Gilang Bungkus, Unair Bakal Beri Tindakan Tegas

Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dr. Alvina, Sp.KJ, meluruskan jika fetish adalah objek yang tidak hidup. Sedangkan, Fetishism adalah fantasi, dorongan, atau perilaku seksual.

“Seseorang dengan Fetishism akan berfantasi seksual atau melakukan perilaku seksual misalnya masturbasi dengan menggunakan benda yang tidak hidup sebagai objek untuk menimbulkan rangsangan seksual,” ujar Alvina, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa di Primaya Hospital Bekasi Barat dalam keterangannya.

Terkait dengan perilaku seseorang dengan fetishism yang disebut masuk kategori kelainan jiwa, Alvina mengatakan jika orang tersebut belum tentu gangguan sepanjang tidak menimbulkan distres dan tidak menimbulkan gangguan fungsi. 

BACA JUGA: Viral Nasabah Merugi, Jouska ID Ditutup Karena Izin Bodong

“Untuk memenuhi kriteria gangguan jiwa, seseorang dengan fetishism harus mengalami distres seperti merasa menderita dengan kondisinya,” imbuhnya. 

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa dari kriteria diagnosisnya, objek tidak hidup seseorang dengan fethishism tidak termasuk bagian pakaian yang digunakan untuk cross dressing. 

Selain itu bukan juga alat yang memang didesain untuk memberikan stimulasi genital seperti vibrator. 

Ia merinci fetishism bisa disertai dengan gangguan mental lainnya misalnya orang tersebut juga memiliki gangguan mood seperti gangguan depresi, gangguan cemas, atau gangguan psikotik.

“Jika ditanya apakah seorang dengan fetishism sendiri mengancam keselamatan atau kejiwaan orang lain, maka kita harus kembali lagi bahwa gangguan fetihistik sendiri melibatkan objek yang tidak hidup dan biasanya ada rasa inadekuat maka konfrontasi secara langsung jarang dilakukan,” tukasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co